Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Kimia Farma Jual Vaksin Covid-19, PPP: Kita Khawatir Ada Komersialisasi Kesehatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 11 Juli 2021, 19:50 WIB
Soal Kimia Farma Jual Vaksin Covid-19, PPP: Kita Khawatir Ada Komersialisasi Kesehatan
Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi/Net
rmol news logo Langkah perusahaan obat negara Kimia Farma yang berencana akan mematok tarif vaksin menuai kritik di kalangan masyarakat.

Pasalnya, Presiden Joko Widodo sebelumnya sempat menyampaikan bahwa vaksin untuk rakyat harus digratiskan.

Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi menyampaikan sejauh ini banyak masyarakat yang tidak mau melakukan vaksinasi.

Adanya rencana mengomersialisasikan vaksin kepada pengusaha dan individu dinilainya sebagai langkah yang dilematis.

"Ini posisi dilematis. Vaksin gratis saja banyak masyarakat yang belum mau divaksin apalagi harus bayar. Sementara di satu sisi kemampuan negara untuk menanggung vaksin ada batasnya,” ucap Awiek sapaan akrabnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (11/7).

Sekretaris Fraksi PPP DPR RI ini khawatir bila Kimia Farma menjual vaksin tersebut akan terjadi komersialisasi kesehatan di tengah masyrakat yang saat ini  kondisinya sedang sulit.

“Yang kita khawatirkan adanya komersialisasi di bidang kesehatan. Memang kita harus mengakui bahwa langkah KF tersebut untuk mmebantu terbentuknya herd immunity yakni membantu pemerintag menyuskseskan vaksinasi,” katanya.

"Masalahnya ada di masyarakat yang menganggap tidak penting vaksin bahkan menghindar karena takut,” imbuhnya.

Awiek menambahkan, bisnis kesehatan saat ini memang menggiurkan lantaran sebagian masyarakat terpapar penyakit mematikan seperti Covid-19.

“Kalau KF (Kimia Farma) saya kira bisnisnya di tengah pandemi ini masih bagus. Karena bisnis kesehatan di era pandemi ini lagi booming. Masalahnya  ini bisa ditafsirkan bagian dari memanfaatkan situasi. Jangan sampai dikesankan ada komersialisasi di bidang kesehatan,” tandasnya.

Sebanyak delapan klinik Kimia Farma menyediakan layanan vaksinasi individu di enam kota, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, dan Gianyar.

Tarifnya, ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis. Artinya, setiap masyarakat yang ingin melakukan vaksin individu harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 879.140 untuk menyelesaikan tahapan vaksinasinya.

Biaya tersebut terdiri dari harga vaksin Rp 643.320 untuk dua dosis dan tarif vaksinasi Rp 235.820 untuk dua kali penyuntikan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA