Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Situasi Sedang Genting, Oksigen Dan Obat Langka, Tapi Kenapa Rakyat Malah Dibebani Bayar Vaksin?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 12 Juli 2021, 03:39 WIB
Situasi Sedang Genting, Oksigen Dan Obat Langka, Tapi Kenapa Rakyat Malah Dibebani Bayar Vaksin?
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra/Net
rmol news logo Rencana vaksin berbayar yang akan mulai dibuka pada Senin (12/7) dinilai hanya akan membebani masyarakat Indonesia.

Saat ini, masyarakat tengah dihadapkan dengan situasi serba sulit, di mana kebutuhan obat-obatan penunjang penyebuhan Covid-19 kian langka dan mahal.

"Situasi negeri sedang genting, Covid-19 sedang ganas-ganasnya. Nyawa rakyat makin banyak bergelimpangan karena oksigen langka, obat makin mahal mahal, perawatan pasien di rumah sakit makin terbatas aksesnya," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra di akun Twitternya, Minggu (11/7).

Imbas pandemi yang belum berakhir, kondisi perekonomian masyarakat pun turut terdampak. Banyak rakyat yang kehilangan pekerjaan.

Namun sayang, pemerintah terlihat tidak peka dan justru menjual vaksin Covid-19 yang seharusnya bisa didapatkan secara cuma-cuma.

"Sekarang, rakyat mau dibebani dengan mesti beli vaksin," kritiknya.

Herzaki berpandangan, sikap Kementerian BUMN yang merestui vaksin berbayar telah mengingkari komitmen Presiden Joko Widodo untuk menggratiskan semua vaksin untuk masyarakat Indonesia.

"Mengapa kini malah dijual? Pemerintah harusnya fokus untuk tingkatkan penyebaran vaksin agar makin masif dan merata. Bukan lalu ada yang cari rente dengan jualan vaksin," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA