Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Vaksinasi Berbayar Bisa Jadi Bumerang Bagi Upaya Menciptakan Herd Immunity

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 13 Juli 2021, 10:24 WIB
Vaksinasi Berbayar Bisa Jadi Bumerang Bagi Upaya Menciptakan <i>Herd Immunity</i>
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Amin Ak/Net
rmol news logo Rencana program vaksinasi berbayar berpotensi menjadi bumerang bagi upaya bersama menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).
Pasalnya, upaya percepatan vaksinasi dengan target capaian 70 persen dari warga negara agar tercipta kekebalan komunal, sangat tergantung pada kesadaran dan animo masyarakat untuk divaksin.

Demikian disampaikan anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Amin Ak dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (13/7).

“Pemberian vaksin secara gratis untuk rakyat, selain bentuk tanggung jawab negara bagi keselamatan warganya, juga untuk memperbesar animo masyarakat agar mau divaksin,” kata Amin.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertengahan Desember 2020 sudah menyatakan bahwa pemberian vaksin dipastikan gratis untuk masyarakat. Oleh karena itu, hal yang paling mendasar dan harus digarisbawahi adalah vaksinasi harus gratis.

Dalam perkembangannya memang dibuka peluang pihak swasta atau perusahaan menyediakan vaksin sendiri yang diberikan gratis kepada karyawan dan keluarganya. Seharusnya, vaksinasi gotong royong adalah bentuk komitmen swasta atau korporasi untuk membantu pemerintah mempercepat vaksinasi.

"Program vaksinasi gotong royong bukanlah bantuan komersial, melainkan upaya swasta untuk mempercepat vaksinasi dengan membiayai sendiri pengadaan dan menyuntikkan vaksin kepada pekerja dan keluarganya," kata Amin.

Menurutnya, menjadi aneh dan inkonsistensi kebijakan jika kemudian Menteri Kesehatan menerbitkan Permenkes Nomor 19/2021 sebagai perubahan kedua Permenkes 10/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi. Dalam Permenkes 19/2021 diatur vaksinasi gotong royong bisa diberikan kepada individu dan biaya dibebankan kepada yang bersangkutan atau vaksin berbayar.

"Sudah semestinya kebijakan vaksin gratis untuk seluruh masyarakat, bukan kemudian memunculkan aturan vaksin berbayar," pungkasnya.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk sebelumnya memutuskan menunda penyelenggaraan vaksin berbayar. Vaksin Covid-19 gotong royong untuk individu ini tadinya akan digelar mulai hari ini, Senin (12/7).

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno Putro menyatakan penundaan dilakukan karena besarnya desakan publik hingga pertanyaan yang masuk.

"Kami mohon maaf karena jadwal vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Ganti.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA