Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, salah satu inovasi yang bisa dilakukan adalah melakukan adaptasi dengan penggunaan teknologi virtual. Hal itu merujuk pada tren pariwisata virtual yang terjadi selama pandemi.
Sementara kolaborasi dilakukan dengan merangkul berbagai pelaku wisata halal tidak hanya di Indonesia tetapi kuga di kawasan Asia Tenggara.
"Kami sebelumnya berkompetisi dengan Malaysia, Singapura, atau Thailand untuk menarik wisatawan. Namun Covid-19 membuat kita berkolaborasi," kata Sandiaga dalam keterangannya, Kamis (15/7).
Sandiaga mengatakan, tren pariwisata halal terus meningkat belakangan ini berdasarkan peningkatan pengeluaran wisawatan muslim, serta lamanya waktu ketika berwisata.
Untuk itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra akan terus berupaya menyiapkan berbagai sarana pendukung seperti transportasi, hotel hingga kuliner bersertifikasi di sejumlah destinasi wisata utama seperti Bali dan Labuan Bajo.
Untuk mendukung pariwisata halal di Indonesia, Kemenparekraf juga melaksanakan sertifikasi terhadap para pendamping atau tour guide dan sudah mengikuti perkembangan digitalisasi dan teknologi informasi.
"Pemerintah mendukung ekonomi syariah dengan berkolaborasi dengan berbagai platform. Dengan Konsep gotong royong kita dapat meraih kesempatan pariwisata halal yang lebih baik," demikian Sandiaga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: