Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ridwan Kamil Tidak Mau Anak-anak Muda Jabar Jadi Beban Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 16 Juli 2021, 03:50 WIB
Ridwan Kamil Tidak Mau Anak-anak Muda Jabar Jadi Beban Negara
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil/Net
rmol news logo Kemajuan Indonesia berada di tangan anak-anak muda. Melalui pemuda, Indonesia pun diyakini berpotensi menjadi negara maju pada 2045 mendatang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pasalnya, Indonesia masih akan memiliki bonus demografi atau sebagian besarnya memiliki usia produktif pada 2045 mendatang.

Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat membuka Tahun Ajaran 2021-2022 dan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi siswa baru sekaligus Pembinaan Peningkatan Pemahaman Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan serta Pendidikan Kepramukaan secara virtual di Gedung Pakuan Bandung, Kamis (15/7).

"Di tahun 2045 itu 100 tahun Indonesia merdeka, Indonesia bisa jadi juara dunia atau bisa jadi kalah. Kalau jadi juara dunia, anak-anaknya harus punya skill yang kompetitif dan produktif karena 70 persen warga Indonesia di 2045 adalah anak-anak muda," kata Ridwan Kamil.

Emil, sapaan Ridwan Kamil pun tak ingin anak-anak muda Jawa Barat menjadi beban negara. Justru, anak-anak muda yang ada di Jawa Barat harus menjadi mesin dan pahlawan bagi negara.

"Saya tidak mau anak-anak muda ini menjadi beban negara, harusnya menjadi mesin negara. Anak-anak muda bukan menjadi pengemis ke negara, tapi jadi pahlawan untuk negara," jelasnya sepert diberitakan Kantor Berita RMOLJabar.

Menurutnya, ada empat hal yang harus dimiliki oleh anak-anak Jawa Barat untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Pertama adalah harus memiliki fisik kuat oleh karena itu, anak-anak Jawa Barat harus menjaga pola makan.

"Stunting adalah penyakit gagal tumbuh karena makannya tidak bergizi. Jangan makan kebanyakan micin, yang tidak bergizi. Jadi anak-anak Jawa Barat harus sehat, tidak harus semuanya seperti Ade Rai, yang penting sehat, kuat, kalau diajak lari jagoan," katanya.

Kedua, anak-anak Jawa Barat harus memiliki otak yang cerdas. Oleh karena itu, Emil meminta agar anak-anak Jawa Barat tidak berhenti belajar dimanapun dan dengan media apapun.

"Harus cerdas caranya belajarlah di mana pun, di kelas, lewat google, lewat wikipedia, lewat youtube yang penting mau belajar," imbuhnya.

Anak-anak Jawa Barat juga harus memiliki akhlak yang baik atau emotional quotient (EQ). Akhlak yang baik bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti, menolong orang-orang yang sedang kesusahan.

"Ketiga harus punya akhlak yang baik atau EQ. Kalau ada antrean ikut ngantre, kalau ada orang susah ditolong, kalau ada nenek nenek mau nyebrang," ujarnya.

Kemudian, anak-anak Jawa Barat juga harus menjadi seorang ahli ibadah. Menurutnya, adalah percuma memiliki fisik sehat, otak cerdas dan memiliki akhlak baik namun tidak pernah beribadah.

"Percuma baik, sehat, pintar tapi tidak shalat, tidak ngaji, tidak ibadah ke rumah ibadah. Oleh karena itu empat nilai kualitas anak-anak Jawa Barat, badanya harus sehat, otaknya harus cerdas, hatinya harus berakhlak, rajin ibadah," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA