Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bukan Pencitraan, Blusukan Presiden Mendorong Semangat Rakyat Bertahan Di Masa Darurat Covid

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 17 Juli 2021, 16:57 WIB
Bukan Pencitraan, Blusukan Presiden Mendorong Semangat Rakyat Bertahan Di Masa Darurat Covid
Presiden Joko Widodo membagikan sembako dan obat bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman), di Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara pada Kamis malam, 15 Juli/Repro
rmol news logo Aksi blusukan Presiden Joko Widodo dalam rangka membagikan sembako dan obat bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman), di Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara pada Kamis malam (15/7), mendapat beragam reaksi dari sejumlah kalangan masyarakat.

Praktisi literasi media Muchlas Rowi menyayangkan pihak-pihak yang merespon negatif langkah Kepala Negara dengan menyebut hal itu sebagai pencitraan.

Muchlas menilai, pihak yang nyinyir terhadap blusukan Jokowi itu adalah orang yang tidak paham arti penting hadirnya seorang pemimpin ke tengah masyarakat.

Menurut dia, kehadiran Jokowi ke perkampungan di malam hari dapat menumbuhkan kembali semangat warga untuk tetap bertahan dan bahkan optimis menghadapi masa pandemi ini.

"Ini yang tidak dipahami, Presiden itu jadi simbol kalau negara itu hadir dalam membantu masyarakat  di masa-masa sulit ini," kata Muchlas, dalam keterangannya, Sabtu (17/7).

Komisaris Independen PT Jamkrindo ini menambahkan, blusukan Jokowi merupakan upaya tulus seorang pemimpin untuk bertemu dengan masyarakatnya, memastikan bahwa mereka tetap dalam keadaan baik, dan tentunya untuk memberi semangat kepada mereka.

"Di saat seperti ini kita harus melakukan apapun sebisa kita. Saya yakin Presiden pun saya rasa berpikir demikian, bahwa masyarakat harus tetap bertahan dan melakukan berbagai upaya untuk sama-sama menghadapi pandemi," kata dia.

Karena itu, Muchlas memandang seharusnya aksi blusukan Jokowi dilihat sebagai langkah baik seorang pemimpin. Karena menurutnya, di masa darurat ini penting untuk membangun narasi-narasi positif agar masyarakat tetap optimis.

"Kalau yang muncul nada-nada miring seperti itu, itu malah akan menambah masalah. Masyarakat itu sekarang butuh kita satu suara, gotong royong menghadapi pandemi ini bersama-sama," kata Muchlas.

Pada Kamis (15/7) malam Presiden Joko Widodo mendatangi warga di sebuah perkampungan di Kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara, sebagaimana ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam video tersebut Presiden Jokowi mengatakan bahwa pembagian sembako dan obat-obatan terapi Covid-19 merupakan tahap awal, yang selanjutnya akan diberikan merata kepada seluruh masyarakat.

"Ini mengawali pemberian sembako kepada masyarakat yang ini nanti akan diberikan menyeluruh yang sudah kita siapkan 200 ribu ton beras yang akan disalurkan nanti dari Bulog," kata Jokowi.

"Saya juga membagikan apa paket obat baik yang untuk gejala ringan paket satu dan paket dua gejala sedang dan juga paket ketiganya. Yang pada awal ini kita akan membagikan 300 ribu paket obat itu kemudian nanti minggu depan akan diteruskan untuk paket kedua 300 ribu yang berikutnya," lanjut dia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA