Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

ProDEM: Target Vaksinasi Gagal Tapi Jokowi Bilang Vaksin Menumpuk, Jadi Siapa Yang Tak Kerja?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Minggu, 18 Juli 2021, 12:25 WIB
ProDEM: Target Vaksinasi Gagal Tapi Jokowi Bilang Vaksin Menumpuk, Jadi Siapa Yang Tak Kerja?
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule/Net
rmol news logo Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dikomandoi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah salah kaprah dan terbukti gagal menyelamatkan rakyat Indonesia, baik dari sebaran wabah maupun badai ekonomi yang menerpa.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule mencatat bahwa sebaran Covid-19 tidak terkendali selama PPKM Darurat. Sebaliknya, angka kasus harian terus memecahkan rekor setiap harinya.

Sementara dari sisi ekonomi, bantuan sosial (bansos) yang diberikan kepada rakyat saat PPKM Darurat juga masih banyak yang belum cair. Selain itu, bantuan juga terkesan pilih-pilih atau hanya menyasar warga yang membutuhkan.

Bagi Iwan Sumule, bansos yang tidak menyeluruh didapat rakyat Indonesia merupakan hal yang aneh. Sebab, PPKM Darurat berlaku untuk semua lapisan masyarakat.

Terlebih lagi, Pasal 52 UU 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan tegas memberi amanah bahwa selama penyelenggaraan karantina rumah, kebutuhan dasar bagi orang dan makanan hewan ternak yang berada dalam karantina rumah menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

“Aneh, tak semua orang yang terkena PPKM Darurat diberikan bansos, hanya yang membutuhkan. Padahal amanat UU 6/2018 Pasal 52 (Angka 1) Kekarantinaan Kesehatan, kebutuhan hidup dasar semua hewan saja harus dijamin,” ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Minggu (18/7).

Tidak cukup sampai di situ. Iwan Sumule juga menyoal masalah vaksinasi yang terus didengungkan Presiden Jokowi sebagai upaya penciptaan kekebalan komunal atau herd immunity.

Dia menukil data dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Di mana per tanggal 30 Juni 2021, tercatat sebanyak 13,4 juta orang telah merampungkan vaksinasi kedua dan sebanyak 27,2 juta orang baru vaksin pertama.

Sementara sampai tanggal 17 Juli 2021 baru dilakukan vaksinasi sebanyak 16,2 Juta orang untuk vaksin kedua dan sebanyak 41,2 juta orang untuk vaksin pertama.

Data ini menunjukkan bahwa target vaksinasi 1 juta per hari yang dicanangkan Presiden Joko Widodo masih belum terpenuhi. Sementara di satu sisi Jokowi juga menegaskan vaksin yang didatangkan ke Indonesia masih menumpuk.

“Artinya, target sehari sejuta vaksin gagal total. Anehnya, presiden mengatakan vaksin menumpuk. Jadi siapa yang tak kerja?” ujarnya.

Menurutnya, kemarahan Jokowi itu jelas mengarah pada Luhut Binsar Pandjaitan, yang pada Sabtu (17/7) menyampaikan permintaan maaf para rakyat Indonesia.

“Kemarahan Jokowi ini jelas ditunjukkan kepada Luhut sebagai komandan penanganan Covid-19,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA