Dia khawatir tindakan yang cenderung arogan itu bisa memantik kemarahan warga yang sedang menghadapi tekanan hidup yang berat.
Anis menekankan bahwa tindakan kekerasan tidak akan berujung dengan hasil yang baik, justru malah bisa berkembang menjadi kemarahan dan ledakan sosial yang tidak terkendali.
“Dan sangat mungkin juga menjadi krisis politik," katanya kepada wartawan, Senin (19/7).
Kelembutan harus diutamakan dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan, sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW.
"Sesungguhnya kelembutan tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya dan tidaklah kelembutan itu dicabut dari sesuatu urusan, kecuali akan merusak urusan itu," urainya.
Singkatnya, dengan kelembutan akan tercapai hal yang dituju. Sebaliknya jika dengan kekerasan, maka tujuan tidak tercapai.
Untuk itu, dia ingin agar penegakan aturan protokol kesehatan (prokes) di masa PPKM Darurat dilakukan dengan santun. Apalagi masyarakat saat ini sedang menghadapi tekanan hidup yang berat dan frustasi akibat pembatasan mobilitas.
"Kelembutan adalah akhlak yang harus kita kembangkan di saat kita semuanya dilanda ketakutan, kemarahan, dan frustasi. Maka pada aparat, berlaku santunlah, berlaku lembutlah pada rakyat yang sedang menghadapi tekanan hidup sangat berat selama pandemi ini," ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: