Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jumlah Kasus Covid-19 Turun Karena Testing Berkurang, ProDEM: Sebuah Aksi Untuk Tutupi Kegagalan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 19 Juli 2021, 19:35 WIB
Jumlah Kasus Covid-19 Turun Karena Testing Berkurang, ProDEM: Sebuah Aksi Untuk Tutupi Kegagalan
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net
rmol news logo Grafik sebaran Covid-19 pada hari ini, Senin (19/7) mendapat sorotan tajam dari publik. Pasalnya, tampak terlihat bahwa kasus baru corona mengalami penurunan drastis dibanding hari sebelumnya, Minggu (18/7).

Kasus baru Covid-19 hari ini sebanyak 34,2 ribu, sementara kemarin mencapai 44,7 ribu, dan pada Sabtu (17/7) berada di angka 51,9 ribu kasus baru.

Namun demikian, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menilai grafik itu bukan prestasi. Sebab di satu sisi, jumlah spesimen yang dites juga mengalami penurunan yang signifikan.

Tercatat pada hari Sabtu sebanyak 251 ribu spesimen yang dites, Minggu 192,9 ribu spesimen, dan hari ini melorot di angka 160 ribu spesimen.

“Nah apa aku bilang, terungkap juga, diakui juga. Jumlah kasus Covid-19 turun karena jumlah testing turun, dikurangi,” ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu.

Iwan Sumule khawatir ada unsur kesengajaan dalam penyajian data ini, sehingga bisa menutupi kegagalan atau ketidakmampuan dalam menangani pandemi Covid-19 yang mengganas beberapa pekan lalu.

Bagi Iwan Sumule, jurus semacam ini justru berbahaya bagi keselamatan rakyat. Seharusnya pejabat yang tidak mampu diberi amanah menyampaikan secara jujur bahwa mereka tidak kompeten.

“Kenapa tidak jujur sih? Baiknya jujur, jika sudah tak mampu. Mengurangi jumlah testing untuk mengurangi jumlah kasus Covid-19, ini seperti aksi tipu-tipu untuk menutupi kegagalan,” urainya.

Iwan Sumule mengingatkan bahwa dalam sejarah peradaban bangsa, pemimpin yang legowo mengundurkan diri karena gagal menjawab tantangan akan dimaafkan oleh rakyat.

Sementara bagi mereka yang nekat meneruskan kegagalan hingga rakyat turun ke jalan melakukan penggulingan, maka kata maaf tidak akan pernah diberikan.

“Mundur, rakyat akan mudah memaafkan. Dimundurin, rakyat akan sulit memaafkan,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA