Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menko Luhut: Kami Mendengar Masukan Banyak Pihak, Tak Terkecuali Akademisi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 20 Juli 2021, 11:14 WIB
Menko Luhut: Kami Mendengar Masukan Banyak Pihak, Tak Terkecuali Akademisi
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan/Net
rmol news logo Proses pengambilan keputusan dan perencaan dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selalu melibatkan banyak pihak atau stakeholder yang ahli di bidang masing-masing.

Tidak terkecuali para akademisi dari berbagai kampus daerah di Indonesia.

"Ini semua, kami mendengarkan banyak orang. Kami mendengarkan gurubesar FK UI, asosiasi profesi kedokteran, Universitas Airlangga, UGM, dan lainnya," kata Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan dalam diskusi virtual bersama relawan Covid-19 dan tokoh publik, Jakarta, Selasa (20/7).

Diapun menegaskan bahwa dalam situasi saat ini, ada beberapa hal yang secara garis besar yang perlu diketahui dan dipahami oleh publik atau masyarakat luas. Pertama adalah terkait dengan penanganan di hulu, yakni diperlukannya dukungan masyarakat, dan hal ini menjadi kunci.

"Yaitu bagaimana mereka bisa patuh pada protokol kesehatan. Saya tidak minta 100 persen, kalau 60 persen saja sudah luar biasa," kata Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali itu.

Aspek kedua menurut Menko Luhut, adalah terkait dengan kebutuhan serta pemenuhan oksigen, obat, tenaga kesehatan (Nakes), tempat tidur, serta vaksinasi.

Aspek lainnya adalah pengetahuan tentang jenis virus delta atau Covid-19. Dia memandang sisi kebutuhan oksigen hingga vaksinasi hingga saat ini masih dapat dikendalikan dengan baik.

"Di tengah ini relatif bisa kita kendalikan. Masalah rumah sakit atau tempat tidur sekarang kita bangun, Jakarta saja 3.500 atau lebih dan seluruh kota-kota besar sekarang kita bangun tempat-tempat karantina dan pengobatan-pengobatan di ICU," ujarnya.

Namun demikian, mengenai obat, dia mengakui bahwa dalam sebulan ini stoknya sedikit terkendala. Pasalnya, Biofarma hanya mampu  memproduksi atau memenuhi 22 juta dosis dalam 1 bulan.

"Tapi mulai bulan depan sudah bisa sampai 30-50 juta satu bulan," imbuhnya.

Di atas itu semua, Menko Luhut menyadari betul betapa pentingnya upaya penangan yang optimal dilakukan di hulu. Sehingga upaya-upaya berikut atau terusnya dapat berjalan dengan baik dan lancar.

"Ini sangat penting, di tengah ini kita bisa manage (atur). Sekarang sudah ada varian delta, sudah ada varian baru, jadi kita siap-siap menghadapi dinamika ini," tambahnya.

Dia mengungkapkan pihaknya sengaja membuat forum diskusi virtual ini dengan mengajak relawan Covid-19, tokoh publik, dan pihak lainnya untuk memberikan masukan serta saran yang solutif guna berkontribusi menangani pandemi Covid-19 yang saat ini melanda.

Di sisi lain, Menko Luhut menekankan bahwa pemerintah akan terus berupaya semaksimal mungkin memberikan yang terbaik dalam penanggulangan pendemi ini. Dia juga beharap semua pihak mau ikut serta dan membantu pemerintah serta mengajak masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan.

"Percayalah kita bikin yang terbaik, kita bisa lakukan. Pasti ada kurangnya tapi dengan masukan teman-teman sekalian saya sangat apresiasi sekali," ucapnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA