Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Untuk Redam "Kelompok Tidak Murni", PPP Sarankan Pemerintah Perluas Peran Ormas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 25 Juli 2021, 05:48 WIB
Untuk Redam "Kelompok Tidak Murni", PPP Sarankan Pemerintah Perluas Peran Ormas
Waketum PPP, Arsul Sani/Net
rmol news logo Pernyataan Menko Polhukam, Mahfud MD, soal keberadaan "kelompok tidak murni" dalam seruan aksi "Jokowi End Game", bukanlah sebuah masalah tanpa solusi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Untuk menanggulangi kelompok-kelompok tidak murni yang ingin memanfaatkan belum optimalnya hasil kerja pemerintah dalam menanggulangi Covid tersebut, maka menurut hemat PPP langkah ke depan yang harus ditempuh oleh pemerintah adalah memperluas peran serta ormas-ormas dan elemen-elemen masyarakat sipil. Termasuk organisasi profesi, organisasi pekerja, perkumpulan pedagang pasar, dan lain-lain," ujar Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, kepada wartawan, Sabtu (24/7).

Tidak bisa dipungkiri bahwa di kalangan ormas masih ada suara bahwa pemerintah seperti menjalankan langkah-langkah penanggulangan lebih dengan pendekatan 'one man show'. Sementara potensi ormas dan lain-lainnya tak diberdayakan lebih maksimal.

"Padahal ormas-ormas seperti Muhammadiyah, NU, dan organisasi-organisasi keagamaan lainnya yang memiliki atau terafiliasi dengan rumah sakit dan fasilitas kesehatan juga telah berperan serta dalam mengatasi pandemi Covid ini," tambahnya.

Untuk itu, PPP menyarankan pemerintah melibatkan ormas dalam penanganan pandemi. Sebab, PPP meyakini "kelompok tak murni" yang ingin memanfaatkan pandemi pun tak akan digubris oleh masyarakat.

"PPP berharap KPC-PEN ke depan berinisiatif lebih maksimal melibatkan peran serta ormas dan elemen masyarakat tersebut sejak dalam perencanaan kebijakan yang akan diambil. Paling tidak masukan-masukan mereka didengarkan," kata Wakil Ketua MPR RI itu.

"Jika peran serta masyarakat ini ditingkatkan, PPP yakin bahwa kelompok-kelompok tidak murni yang ingin memanfaatkan situasi untuk men-downgrade pemerintah itu juga tidak akan mendapat respons yang besar lagi dari warga masyarakat," tandas Arsul.

Seruan demonstrasi bertitel "Jokowi End Game" sempat ramai di media sosial dalam beberapa waktu terakhir. Seruan ini dinilai Menko Polhukam Mahfud MD didorong oleh "kelompok tidak murni" yang selalu menyerang pemerintah.

"Ada kelompok murni dan ada kelompok tidak murni yang masalahnya itu hanya ingin menentang saja, memanfaatkan situasi," ucap Mahfud dalam konferensi pers terkait situasi politik dan keamanan, melalui kanal YouTube Kemenko Polhukam, Sabtu (24/7). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA