Jurubicara Partai Aceh, Nurzahri menegaskan, tidak ada perpecahan di tubuh Partai Aceh akibat kepergian Muharuddin ke Partai Perindo.
“Oleh karena itu Partai Aceh berharap agar publik dapat memahaminya dan dapat berasumsi dengan benar atas peristiwa ini,†jelas Nurzahri dalam keterangannya yang diterima
Kantor Berita RMOLAceh, Senin (26/7).
Sebagai partai modern dan terbuka, lanjut Nurzahri, Partai Aceh menghargai keputusan seluruh kader yang ingin maju dan mengembangkan diri atas pilihan mereka masing-masing.
Partai Aceh, tidak akan dan tidak pernah menghalangi pilihan-pilihan tersebut.
Ditambahkan Nurzahri, Partai Aceh akan terus menghasilkan kader-kader terbaik akan bermanfaat baik Aceh secara khusus maupun nasional secara umum.
Partai Aceh sendiri telah memutuskan untuk memecat Muharuddin dari kepengurusan partai. Hal ini terkait keputusan Muharuddin untuk bergabung dengan Partai Perindo pimpinan Hary Tanoesudibjo.
Di partai barunya, Muharuddin menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aceh.
Muharuddin pernah menjabat sebagai Ketua DPR Aceh. Pada pemilu lalu, Muharuddin juga sempat maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Nasdem.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: