Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Selama Perpanjangan PPKM Level 4, Masyarakat Boleh Berolahraga Dengan Protokol Ketat Dan Tanpa Kerumunan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 26 Juli 2021, 17:03 WIB
Selama Perpanjangan PPKM Level 4, Masyarakat Boleh Berolahraga Dengan Protokol Ketat Dan Tanpa Kerumunan
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavia/Repro
rmol news logo Dalam perpanjangan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 2 Agustus mendatang, Pemerintah membolehkan masyarakat untuk berolahraga, asal tetap sesuai dengan protokol kesehatan dan tidak terjadi kerumunan.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, ada dua macam kegiatan olahraga dalam PPKM. Pertama adalah olahraga yang dilaksanakan oleh pemerintah.

"Ada yang dilaksanakan pemerintah, itu dapat dilaksanakan tanpa penonton atau suporter dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Kalau dia olahraganya perorangan saya kira lebih mudah. Tapi kalau olahraga-olahraga yang kelompok, sebelumnya ya lakukan protokol dulu, di-PCR dulu atlet-atletnya, kemudian tidak ada penonton sekali lagi, terutama yang di Level 4 ini, tidak ada penonton tidak ada suporter," ujar Tito saat konferensi pers bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Senin (26/7).

Selanjutnya adalah kegiatan olahraga yang dilaksanakan secara mandiri atau individual.

"Kita tetap harus menjaga kesehatan, salah satunya dengan berolahraga. Sepanjang olahraga itu tidak ada penonton, tidak ada suporter, menerapkan protokol kesehatan ketat, jumlahnya terbatas misalnya kita ingin main badminton, main tenis meja di kampung yang cuma 3-4 orang, kalau dengan protokol kesehatan yang ketat, ini diperbolehkan," jelas Tito.

Karena, lanjut Tito, menjaga fisik yang prima salah satunya dengan berolahraga bertujuan untuk meningkat imunitas dan melepaskan stres.

"Tenis misalnya, mau main tenis di tempat yang tertutup, artinya di lingkungan masing-masing. Di kantor tuh ada misalnya, atau di komplek ada lapangan tenis, ya otomatis main 4, 5, 6 orang, asal jaga protokol kesehatan, dapat dilaksanakan," terang Tito.

Sementara, olahraga individual yang tidak diperbolehkan adalah jika dilakukan dalam jumlah besar atau terjadinya kerumunan.

"Apapun, kerumunan apapun juga termasuk kerumunan olahraga yang rawan penularan. Ada penonton itu pasti akan susah, kalau ada suporter apalagi, akan susah diatur. Seperti permainan sepak bola di kampung di Level 4, jelas enggak boleh," pungkas Tito. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA