Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menko Airlangga: Konsumsi Domestik Adalah Mesin Utama Penggerak Ekonomi Saat PPKM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Selasa, 27 Juli 2021, 10:37 WIB
Menko Airlangga: Konsumsi Domestik Adalah Mesin Utama Penggerak Ekonomi Saat PPKM
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto./Dok
rmol news logo Ada sejumlah faktor yang menjadi mesin penggerak perekonomian nasional di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Mesin pernggerak utamanya adalah konsumsi domestik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui, adanya pembatasan mobilitas masyarakat saat penerapan PPKM Level 4, berpengaruh pada tingkat konsumsi domestik. Meski demikian, pemerintah telah menyiapkan antisipasi agar tingkat konsumsi domestik tetap terjaga selama PPKM Level 4 yang diperpanjang hingga 2 Agustus mendatang.

Caranya, dengan menyalurkan berbagai program perlindungan sosial bagi masyarakat terdampak.

Selain konsumsi domestik, Airlangga mengatakan, mesin penggerak ekonomi nasional juga terletak pada realisasi belanja pemerintah.

"Belanja pemerintah itu terus kita kondisikan agar serapan anggarannya bisa tercapai. Sehingga diharapkan terdapat pertumbuhan dalam belanja pemerintah,” ujar Menko Airlangga dalam keterangannya, Selasa (26/7).

Faktor lain, sebagai penggerak perekonomian adalah investasi. Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan, pemerintah menjaga agar investasi terus masuk ke Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan implementasi sistem online single submission untuk memudahkan masuknya investasi.

Selain itu, ekspor juga menjadi salah satu mesin tambahan untuk menggerakkan roda perekonomian nasional. Sektor ini diharapkan menjadi buffer.

"Ekspor ini dengan komoditas yang baik dan adanya pemulihan ekonomi global, sehingga demand-nya meningkat, diharapkan bisa menjadi buffer terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutur Airlangga.

Ditambahkan pula, salah satu akselerator menjaga perekonomian nasional, pemeritah terus mendorong digitalisasi. Saat ini, perekonomian digital sudah mencapai 44 miliar dolar AS. Pada 2025 mendatang, angkanya diharapkan sudah mencapai 125 miliar dolar AS.

“Inilah yang pemerintah terus dorong, dan diharapkan pada akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di level 3,7 persen sampai dengan 4,5 persen. Masih positif,” kata Airlangga.

Menko Airlangga mengajak seluruh pihak bisa bekerja sama dengan peemerintah agar penyebaran Covid-19 bisa terkendali dengan disiplin PPKM Level 4. Terutama, masyarakat, pimpinan perusahaan, dan pemerintah daerah.

“Pemerintah pusat sudah menyiapkan berbagai langkah agar mesin penggerak perekonomian nasional tetap tumbuh,” tandas Airlangga. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA