Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

25 Tahun Kudatuli, Jangan Lagi Ada Yang Membonsai Nilai-Nilai Demokrasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 27 Juli 2021, 12:28 WIB
25 Tahun Kudatuli, Jangan Lagi Ada Yang Membonsai Nilai-Nilai Demokrasi
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun/Net
rmol news logo Peristiwa Kerusuhan 27 Juli (Kudatuli) menjadi bukti partai politik yang hidup saat ini merupakan buah dari perlawanan pada nilai-nilai kekuasaan otoriterianisme.

Begitu kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menanggapi 25 tahun kerusuhan yang terjadi di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI), Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada tahun 1996.

“Jadi semua partai politik yang ada dan tumbuh saat ini adalah buah dari jalan panjang perlawanan terhadap nilai-nilai otoritarianisme," ujar Rico kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/7).

Setelah berlalunya rezim orde baru yang berperan penting dalam munculnya Kerusuhan Kudatuli, kata Rico, iklim politik Indonesia hidup dalam alam kebebasan di bawah payung demokrasi.

Sambungnya, di situlah peran partai politik hari ini, untuk menjaga jalan demokrasi pada jalur yang benar dalam mewujudkan cita-cita kesejahteraan.

"Partai politik harus menjadi instrumen yang berdiri di garda terdepan menjaga nilai-nilai dmokrasi dan kebebesan. Karena hanya dengan itu track menuju kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat indonesia itu bisa terwujud," terangnya.

Penting juga ditekankan, kata Rico, tokoh politik yang merasakan era Orde Baru maupun lahir di era Reformasi untuk menjaga nilai-nilai kebebasan berdemokrasi.

"Jangan sampai tokoh dan partai politik yang lahir dan besar dari rahim demokrasi, justru nanti membonsai nilai-nilai demokrasi," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA