Dosen Senior Universitas Paramadina, Abdul Malik Gismar menyoroti komunikasi publik pemerintah dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Menurutnya, evaluasi atas komunikasi publik pemerintah diperlukan, agar penanganan pandemi yang dijalankan bisa fokus pada tujuan dan membuahkan hasil yang signifikan.
"Yang diperlukan dari pemerintah adalah untuk bagaimana menjadi mercusuar komunikasi. Jadi, pesan untuk pemerintah adalah jadilah mercusuar komunikasi," kata Abdul Malik saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Paramadina Publik Policy Institute (PPPI) bertajuk 'Evaluasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia' pada Selasa (27/7).
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini berharap pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa menjadi pusat komunikasi seputar pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini.
Menurutnya, komunikasi seputar pandemi Covid-19 harus terstruktur sistematis dan massif di tengah banjirnya informasi yang simpang siur di masyarakat.
Abdul Malik menjelaskan, mercusuar yang ia maksud memiliki arti sebagai sumber penerang satu-satunya yang paling terlihat di tengah kegelapan. Perumpamaan inilah yang paling tepat untuk pemerintah dalam mengevaluasi kebijakan penanganan pandemi Covid-19.
"Jadi pemerintah harus jadi mercusuar di tengah banjir informasi yang luar biasa banyak saling bertentangan ini," pungkasnya.
Hadir sebagai narasumber dalam webinar tersebut antara lain Director of PPPI (2013-2018) Abdul Rahman Ma'mun dan Managing Director of PPPI Ahmad Khoirul Umam.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: