Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Herd Immunity Baru Tercapai Menjelang Periode Kedua Jokowi Berakhir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 27 Juli 2021, 14:53 WIB
<i>Herd Immunity</i> Baru Tercapai Menjelang Periode Kedua Jokowi Berakhir
Presiden Joko Widodo (pojok kiri) saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong beberapa waktu lalu/Repro
rmol news logo Stok vaksin Covid-19 siap suntik yang dikantongi pemerintah kini sudah mulai menipis. Sementara, target kekebalan komunal (herd immunity) diharap pemerintah tercapai bulan November tahun ini.

Soal target herd immunity, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, sempat dicecar anggota parlemen dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI awal Juli lalu.

Dalam kesempatan itu, Budi memaparkan bahwa target herd immunity sangat tergantung dengan stok vaksin yang tersedia atau sudah diterima pemerintah dari beragam produsen vaksin yang bekerjasama dengan Indonesia.

Dalam kalkulasinya, Budi menyebutkan 75 persen dari total populasi penduduk Indonesia yang harus disuntik vaksin, yakni saat itu baru sebanyak 181,5 juta orang, dan membutuhkan 363 juta dosis vaksin karena satu orang harus menerima dua kali suntikkan.

Dari angka itu, Budi menstandarkan paling tidak 70 persennya atau sekitar 260-270 juta dosis sudah bisa menciptakan herd immunity di masyarakat pada bulan November.

Namun baru-baru ini, pemerintah merevisi target herd immunity menjadi minimal 208,2 juta orang Indonesia mesti disuntik vaksin. Angka itu diubah lantaran anak-anak dan remaja menjadi satu kelompok masyarakat yang harus divaksin.

Dalam rincian target vaksinasi untuk mencapai herd immunity ini, pemerintah menetapkan 26,7 juta anak-anak dan remaja usia 12-17 tahun mesti divaksin. Sementara sisanya sebanyak 141,2 juta masyarakat umum.

Beberapa hari lalu, Menkes memaparkan stok vaksin yang sudah dipakai pemerintah 63 juta dosis dari total vaksin jadi yang dikantongi sebanyak 85 juta dosis. Sehingga, stok vaksin siap suntik kini tinggal 22 juta dosis.

Namun, Budi menuturkan bahwa masih ada 20 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku yang tengah diproses Bio Farma untuk menjadi vaksin jadi, tapi baru siap dipakai pada satu setengah bulan ke depan.

Di tambah, hari Selasa ini (27/7) pemerintah kembali menerima kedatangan bahan baku vaksin dari Sinovac sebanyak 21,2 juta dosis.

Sehingga jika dihitung, total stok vaksin dalam bentuk bahan baku yang dimiliki Indonesia kini ada 41,2 juta. Sedangkan yang dalam bentuk jadi ada 20 juta.

Lantas apabila ditanya, kapan Indonesia bisa mencapai herd immunity jika melihat target orang yang harus divaksin sejumlah 208,2 juta orang dan dengan kebutuhan stok vaksin sekitar 416,4 juta?

Menurut perhitungan pendiri Yayasan Zamrud Khatulistiwa, Farid Gaban, dengan melihat data vaksinasi terkini tersebut ia memprediksi herd immunity baru bisa tercapai menjelang Presiden Joko Widodo mengakhiri jabatannya di periode kedua.

"Kebutuhan total vaksinasi 400.000.000 suntikan untuk 200.000.000 jiwa (75 persen penduduk). Capaian vaksinasi sekarang baru 62.000.000 suntikan. Dengan rate 300.000 per hari seperti sekarang, vaksinasi keseluruhan baru akan usai 37 bulan lagi, atau pertengahan 2024," demikian kalkulasi Farid Gaban yang disampaikan melalui akun Twitternya, Selasa (27/7). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA