Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rizal Ramli: Panglima TNI Salut, Perlu Tegas Supaya Tidak Terulang Tindakan Brutal terhadap Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Rabu, 28 Juli 2021, 20:39 WIB
Rizal Ramli: Panglima TNI Salut, Perlu Tegas Supaya Tidak Terulang Tindakan Brutal terhadap Rakyat
Ekonom Senior Dr. Rizal Ramli/Net
rmol news logo Keputusan Panglima TNI Marsekal hadi Tjahjanto mencopot Komandan Landasan Udara Johannes Abraham (Lanud JA) Dimara mendapat apresiasi dari Rizal Ramli.

Seraya mentautkan meme berisi sikap Panglima TNI di Twitter pribadinya, Mantan Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengatakan, ketegasan yang dilakukan Hadi Tjahjanto sudah tepat.

Kata pria yang karib disapa RR ini, ketegasan mencopot pimpinan karena ulah oknum anggotanya yang melakukan kekerasan pada rakyat sangat penting

Dengan cara demikian, RR meyakini akan mencegah insiden serupa terulang. Apalagi korban kekerasan oknum TNI AU itu adalah seorang difabel.

"Mas Hadi, Panglima TNI salut. Perlu tegas supaya tidak terulang lagi tindakan-tindakan brutal terhadap rakyat biasa, apalagi yang cacat. Salam," demikian cuitan RR yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (28/7).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mencopot Komandan Lanud J.A Dimara Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto dan Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud setempat.

Kemarahan Hadi rupanya sudah memuncak, ia bahkan meminta upacara serah terima jabatan sesegera mungkin.

Menurut Hadi, para komandan tersebut tidak bisa membina anggotanya hingga tega memperlakukan seorang disabilitas dengan tindakan tak terpuji.

"Itu yang membuat saya marah. Saya minta malam ini langsung serah-terimakan (jabatan). Saya minta malam ini sudah ada keputusan (pencopotan) itu," tekan Hadi.

Sebab pencopotan itu imbas dari perbuatan dua oknum Polisi Militer Angkatan Udara (POM AU) yang melakukan kekerasan kepada warga di Merauke, Papua.

Insiden menginjak kepala seorang warga difabel itu diawali keributan antara pemilik warung dengan seorang warga yang diduga di bawah pengaruh alkohol.

Kedua personel POM AU kemudian datang untuk melerai perselisihan.

Saat melerai itu, kedua oknum TNI itu berusaha mengamankan seorang warga itu.

Namun demikian, caranya berlebihan karena saat berusaha mengamankan seornag oknum TNI itu menginjak kepala seorang warga itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA