“Nanti pada akhirnya tujuannya mengarahkan kita pada Taman Nasional Komodo dikelola dengan penuh kehati-hatian agar biodeversity dan ekosistem tidak terganggu," kata Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (3/8).
"Namun, akan ada penyiapan
travel pattern yang bertujuan untuk mengembangkan sisi lain dari Labuan Bajo sebagai destinasi superprioritas,†imbuhnya.
Beberapa waktu lalu, UNESCO meminta proyek infrastruktur di Taman Nasional Komodo dan sejumlah pulau di Labuan Bajo dihentikan karena berpotensi memberikan dampak terhadap nilai universal luar biasa atau outstanding universal value (OUV).
Penghentian dilakukan sampai pemerintah menyerahkan revisi Amdal yang akan ditinjau oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Terkait hal itu, Sandiaga mengaku telah meminta dokumen pertemuan atau minutes of meeting UNESCO. Dia ingin melihat detail permintaan UNESCO terhadap pemerintah Indonesia, termasuk soal masalah penilaian OUV.
Selanjutnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengevaluasi kembali masalah analisis dampak lingkungan atau Amdal.
Sejalan dengan itu, lanjut Sandiaga, persiapan lokasi pelaksanaan pertemuan internasional G20 tidak terganggu oleh adanya permintaan Komite Warisan UNESCO yang meminta pemerintah menyetop proyek infrastruktur di Taman Nasional Komodo dan sekitarnya.
“Labuan Bajo sudah terpilih menjadi
side event venue. Apa yang sudah diputuskan sebelumnya, diputuskan di Kemenkomarves, harus kita perhatikan dan wujudkan,†demikian Sandiaga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: