Salah satunya penceramah kondang, Hilmi Firdausi yang tegas menyayangkan jika bantuan sebesar Rp 2 triliun itu gagal.
“Kami bukannya bergembira ketika donasi itu gagal, justru sangat disayangkan, karena jika benar akan sangat membantu,†tuturnya lewat akun Twitter pribadi, Rabu (4/8).
Pengasuh PP Baitul Qur’an Assa’adah ini justru menyayangkan narasi yang sempat keluar dari para pendengung di media sosial, yang memojokkan donasi lain. Seperti penggalangan donasi untuk bantuan kemanusiaan Palestina yang dilakukan sejumlah penceramah kondang negeri ini.
“Kenapa harus dibenturkan? Toh teman-teman muslim Tionghoa kami giat membantu semasa pandemi tapi juga berdonasi untuk Palestina,†tuturnya.
Owner SIT Daarul Fikri ini mengurai bahwa bagi seorang muslim, bersedekah adalah bagian dari DNA yang mengali dalam darah. Sehingga tidak perlu lagi menanyakan apa yang telah disumbang untuk bangsa, hingga sempat-sempatnya berdonasi untuk Palestina.
“Logika sederhananya, kalau yang jauh saja disumbang, apalagi dekat. Tapi kan nggak perlu koar-koar juga sambil julid, kalau pas kena prank malunya dobel,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.