Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bagi Demokrat, Pengecatan Pesawat Kepresidenan Tanda Pemerintah Tidak Punya Sense of Crisis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 04 Agustus 2021, 09:25 WIB
Bagi Demokrat, Pengecatan Pesawat Kepresidenan Tanda Pemerintah Tidak Punya <i>Sense of Crisis</i>
Pesawat kepresidenan berwarna merah putih/Net
rmol news logo Polemik pengecatan pesawat kepresidenan dari warna biru putih menjadi merah putih disorot DPP Partai Demokrat. Terlebih pesawat tersebut hadir di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, masih menjabat sebagai presiden.

Namun demikian, yang dipermasalahkan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani bukan soal perubahan warna yang berkaitan dengan identitas politik tertentu. Di mana biru diasosiasikan sebagai Partai Demokrat, sedangkan merah perlambang PDI Perjuangan yang saat ini sedang menjadi partai penguasa.

“Kritiknya bukan pada persoalan diubahnya warna biru menjadi warna merah, bukan persoalan politik warna atau warna sebagai identitas politik," tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/8).

Jauh dari itu, kata Kamhar, kondisi bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi pagebluk Covid-19 yang tak kunjung usai. Sebaiknya, anggaran negara untuk pengecatan itu bisa diprioritaskan untuk rakyat terdampak pandemi.

Pengecatan pesawat, menurutnya, justru menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki sense of crisis di saat pandemi Covid-19 yang belum tertangani dengan baik dan masyarakat masih terlunta-lunta. 

"Sungguh tak punya sensitivitas dan empati dalam menilai situasi dan tak punya kebijaksanaan dalam mengalokasikan anggaran," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA