Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin melihat bahwa masifnya baliho tersebut menunjukkan bahwa elite PDI Perjuangan ingin mempertegas bahwa yang ingin diusung partai adalah Puan Maharani, bukan Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang selama ini memiliki elektabilitas tinggi.
"Pemasangan baliho itu sebagai bagian dari sosialisasi Puan ingin maju sebagai capres atau cawapres, sekaligus juga untuk menutup dan mengganjal Ganjar dari PDIP," katanya kepada
Kantor Berita Politik RMOL Kamis pagi (5/8).
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, Ganjar Pranowo bukanlah skenario yang dipersiapkan partai banteng moncong putih untuk dimajukan pada perhelatan Pilpres 2024 mendatang.
"Skenario PDIP ya Puan. Jika Puan tak bisa jadi Capres, maka jadi Cawapres pun tak masalah," tuturnya.
Atas dasar itu, tidak heran jika Ketua DPR RI itu mulai digas untuk didongkrak elektabilitasnya menjelang Pemilu 2024. Dengan kata lain, bukanlah Ganjar Pranowo yang dipersiapkan meskipun elektabilitasnya cukup tinggi di sejumlah lembaga survei nasional.
"Karena dia kan putri mahkota PDIP. Dan Ganjar juga dibesarkan oleh PDIP. PDIP tahu juga kartunya Ganjar," demikian Ujang Komarudin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: