Kabar ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono saat mengumumkan data ekonomi Indonesia kuartal II 2021 secara virtual, Kamis (5/8).
“Pertumbuhan ekonomi tumbuh 3,31 persen secara q to q (quartal to quartal) dan 7,07 persen secara yoy,†ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa pertumbuhan ini dipengaruhi efek dari pemulihan ekonomi setelah empat kuartal sebelumnya mencatat kontraksi.
BPS juga melihat adanya faktor
low base dari pertumbuhan ekonomi yang minus tahun lalu.
Secara kuartalan maupun tahunan, pertumbuhan kuartal kedua tahun ini lebih tinggi dari minus (-) 0,74 persen pada kuartal I 2021 dan minus (-) 5,32 persen pada kuartal II 2020. Sementara secara akumulatif, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,1 persen pada semester I 2021.
Sementara itu, BPS juga mencatat realisasi pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor yang meningkat sebesar 10,36 persen dari kuartal I/2021 dan tumbuh 55,89 persen dari kuartal II/2020.
BPS juga menyampaikan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai Rp 2.772,8 triliun pada kuartal II 2021. Sementara itu, PDB Angka Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 4.175,8 triliun pada kuartal II 2021.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: