Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Puan Maharani Sudah Populer, Tidak Seharusnya Berharap Elektabilitas Naik dari Baliho

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 10 Agustus 2021, 09:24 WIB
Puan Maharani Sudah Populer, Tidak Seharusnya Berharap Elektabilitas Naik dari Baliho
Baliho Puan Maharani di sudut jalan daerah Ciputat, Tangerang Selatan/RMOL
rmol news logo Pemasangan baliho Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang terpampang di berbagai kota-kota besar tanah air dinilai tidak akan bisa mendongkrak elektabilitasnya.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga tidak menampik bahwa pemasangan baliho oleh seseorang mempunyai tujuan tertentu.

Hanya saja, jika Puan Maharani memasang baliho untuk tujuan meningkatkan elektabilitas, maka putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu salah memilih media.

“Sebab, media baliho hanya efektif untuk menimbulkan awareness,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/8).

Meski begitu, Jamiluddin menilai pemasangan baliho merupakan hak setiap warga negara, termasuk Puan yang notabene adalah Ketua DPR RI. Adapun, terkait dampak elektoral yang diharapkan dari pemasangan baliho tersebut diyakini akan sulit.

"Jadi, sebanyak apapun foto Puan di baliho, tidak akan dapat mendongkrak elektabilitasnya. Karena itu, rendahnya elektabilitas Puan pada hasil survei tidak relevan dikaitkan dengan bertebarannya baliho," tuturnya.

Jamiluddin mengurai bahwa media baliho sebenarnya efektif digunakan oleh politisi yang belum dikenal masyarakat. Melalui baliho itu diharapkan orang tersebut, akan dikenal sehingga popularitasnya meningkat.

Sementara mereka yang sudah populer dan memiliki jabatan publik seperti Puan Maharani, seharusnya tidak menggunakan media ini.

"Jadi, Puan seharusnya tidak memerlukan baliho. Puan butuh media lain yang dapat meningkatkan elektabilitasnya. Tentu tim media Puan tahu media yang pas untuk meningkatkan elektabilitas!" demikian dekan Fikom IISIP Jakarta 1996 hingga 1999 ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA