Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini optimis Indonesia akan menjadi negara maju dan sejajar dengan negara ekonomi besar lainnya pada tahun 2045 mendatang.
Menurutnya, optimisme tersebut harus dibangun di tengah tertekannya ekonomi akibat Pandemi Covid-19 dengan mendorong Indonesia melakukan
restarting dan
rebooting tentang skenario mewujudkan visi 2045.
"Partai Golkar sangat optimis bahwa kita mampu menjadi negara maju pada tahun 2045. Kita harus merawat komitmen kita terhadap demokrasi sebagai jalan untuk memastikan tata kelola politik dan pemerintahan yang baik," ujar Airlangga dikutip melalui keterangan tertulisnya, Selasa malam (10/8).
Untuk Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar dunia, Airlangga mengungkapkan tiga pilar yang menjadi pondasinya, dan sudah diidentifikasi Partai Golkar.
Yakni yang pertama, Indonesia harus memperkuat sumber daya manusia yang terampil, berkualitas, tangguh, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berprestasi.
"Kuncinya terletak pada pendidikan. Oleh karenanya kebijakan pendidikan double track perlu diperdalam," ucapnya.
Pilar kedua, lanjut Airlangga, dalam menghadapi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif Indonesia harus mengambil langkah-langkah yang tepat, yaitu dengan melakukan modernisasi pada semua sektor seperti infrastruktur, energi, industri, hingga pertanian. Pembangunan berbagai sektor itu dengan memperhatikan lingkungan secara bertanggung jawab.
Adapun untuk pilar yang ketiga yaitu membangun ketahanan kohesi sosial dan tenun kebangsaan. Sebagai bangsa Indonesia, Airlangga menuturkan, seluruh staker holder patut bersyukur bahwa bangsa dan negara ini disatukan dalam suatu ideologi negara, yaitu Pancasila.
"Partai Golkar menilai bahwa Pancasila inilah yang seharusnya kita jadikan sebagai perekat tenun kebangsaan kita," katanya.
Di samping itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini melihat, sistem politik yang demokratis juga menjadikan berbagai keragaman dan kemajemukan yang dimiliki Indonesia akan lebih terkelola dengan baik. Sehingga, dapat menghantarkan bangsa ke dalam visi bersama menuju Indonesia sejahtera pada 2045.
Maka dari itu, dalam penutupan pidatonya Airlangga menyampaikan sebuah pantun sembari mengucapkan selamat atas 50 tahun CSIS Indonesia. Ia meyakini, Partai Golkar dan CSIS dapat membawa Indonesia menjadi negara sejahtera.
"Bakar pisang di kota Yogya, rasanya terkenang tiada tara. Golkar menang Indonesia jaya, rakyatnya senang maju sejahtera," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: