Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Optimis Bisa Sejajar dengan Negara Maju di 2045, Menko Airlangga Paparkan Tiga Pilar Menuju Indonesia Maju

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 10 Agustus 2021, 21:36 WIB
Optimis Bisa Sejajar dengan Negara Maju di 2045, Menko Airlangga Paparkan Tiga Pilar Menuju Indonesia Maju
Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dalam peringatan 50 tahun CSIS Indonesia/Repro
rmol news logo Visi ekonomi Indonesia pada 2045 menjadi salah satu pokok bahasan yang disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dalam pidato kebangsaan bertajuk "Demokrasi, Kebangsaan dan Kesejahteraan" dalam perayaan 50 Tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Selasa siang (10/8).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini optimis Indonesia akan menjadi negara maju dan sejajar dengan negara ekonomi besar lainnya pada tahun 2045 mendatang.

Menurutnya, optimisme tersebut harus dibangun di tengah tertekannya ekonomi akibat Pandemi Covid-19 dengan mendorong Indonesia melakukan restarting dan rebooting tentang skenario mewujudkan visi 2045.

"Partai Golkar sangat optimis bahwa kita mampu menjadi negara maju pada tahun 2045. Kita harus merawat komitmen kita terhadap demokrasi sebagai jalan untuk memastikan tata kelola politik dan pemerintahan yang baik," ujar Airlangga dikutip melalui keterangan tertulisnya, Selasa malam (10/8).

Untuk Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar dunia, Airlangga mengungkapkan tiga pilar yang menjadi pondasinya, dan sudah diidentifikasi Partai Golkar.

Yakni yang pertama, Indonesia harus memperkuat sumber daya manusia yang terampil, berkualitas, tangguh, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berprestasi.

"Kuncinya terletak pada pendidikan. Oleh karenanya kebijakan pendidikan double track perlu diperdalam," ucapnya.

Pilar kedua, lanjut Airlangga, dalam menghadapi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif Indonesia harus mengambil langkah-langkah yang tepat, yaitu dengan melakukan modernisasi pada semua sektor seperti infrastruktur, energi, industri, hingga pertanian. Pembangunan berbagai sektor itu dengan memperhatikan lingkungan secara bertanggung jawab.

Adapun untuk pilar yang ketiga yaitu membangun ketahanan kohesi sosial dan tenun kebangsaan. Sebagai bangsa Indonesia, Airlangga menuturkan, seluruh staker holder patut bersyukur bahwa bangsa dan negara ini disatukan dalam suatu ideologi negara, yaitu Pancasila.

"Partai Golkar menilai bahwa Pancasila inilah yang seharusnya kita jadikan sebagai perekat tenun kebangsaan kita," katanya.

Di samping itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini melihat, sistem politik yang demokratis juga menjadikan berbagai keragaman dan kemajemukan yang dimiliki Indonesia akan lebih terkelola dengan baik. Sehingga, dapat  menghantarkan bangsa ke dalam visi  bersama menuju Indonesia sejahtera pada 2045.

Maka dari itu, dalam penutupan pidatonya Airlangga menyampaikan sebuah pantun sembari mengucapkan selamat atas 50 tahun CSIS Indonesia. Ia meyakini, Partai Golkar dan CSIS dapat membawa Indonesia menjadi negara sejahtera.

"Bakar pisang di kota Yogya, rasanya terkenang tiada tara. Golkar menang Indonesia jaya, rakyatnya senang maju sejahtera," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA