Namun, Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, membantah bila pihaknya menyebut merek Louis Vuitton sebagai standar pembuatan seragam baru Tahun 2021 bagi 50 anggota DPRD Kota Tangerang.
"Saya luruskan dulu, kita DPRD, tidak pernah menunjuk merek tertentu," jelas Gatot, Selasa (10/8), dikutip
Kantor Berita RMOLBanten.
Dia juga mengaku tidak pernah memakai merek tersebut dalam kesehariannya bertugas sebagai wakil rakyat Kota Tangerang. Dia juga mengaku tidak mengetahui merek tersebut berasal dari mana.
"Kalau perkembangan soal merek saya enggak ngerti dari mana merek itu," ujarnya.
Gatot pun menegaskan, lelang pembuatan baju seragam berjalan sesuai aturan dan setahun sekali. Dan anggarannya pun sudah disahkan dalam rapat pleno.
"Saya juga bingung, ini juga ramai setelah adanya pemenang lelang, bukan dari awal proses lelang," katanya.
Pihaknya pun saat ini tengah melakukan rapat terkait polemik tersebut bersama seluruh anggota DPRD Kota Tangerang.
"Siang ini kita gelar rapat bersama anggota yang lain, karena menyangkut 50 anggota kan," pungkasnya.
Ongkos pembuatan dan belanja bahan untuk baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang jadi sorotan publik. Sebab, anggarannya meningkat hingga dua kali lipat bila dibandingkan dengan tahun 2020.
Dilansir dari laman
https://lpse.tangerangkota.go.id/, anggaran pengadaan bahan pakaian DPRD Kota Tangerang 2021 mencapai Rp 675 juta. Dari laman yang sama, anggaran pengadaan bahan pakaian pada 2020 hanya sebesar Rp 312,5 juta.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: