"Baliho hanya strategi awal untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas," jelas Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/8).
Sebagai pembuka, pemasangan baliho perlu ditindaklanjuti dengan langkah politisi untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Cara bertemu langsung dengan rakyat sejauh ini paling efektif untuk mendapat simpati publik.
"Selanjutnya harus diikuti oleh strategi melibatkan masyarakat secara langsung atau blusukan untuk mendapat ekpose di media dan medsos. Misalnya vaksin gratis, bagi sembako di masa pandemi sekarang ini," lanjutnya.
Meski baru akan dilangsungkan pada 2024 mendatang, sejumlah elite politik sudah mulai dipasarkan melalui baliho-baliho di hampir seluruh wilayah Indonesia. Seperti di antaranya Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani serta Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, serta beberapa lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: