Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prabowo: Meski Keluarga Saya Dulu Berseberangan, Tapi Secara Hakiki Bung Karno Adalah Pemersatu Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 16 Agustus 2021, 17:30 WIB
Prabowo: Meski Keluarga Saya Dulu Berseberangan, Tapi Secara Hakiki Bung Karno Adalah Pemersatu Bangsa
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam acara peringatan 50 Tahun CSIS Indonesia, Senin, 16 Agustus/RMOL
rmol news logo Sosok sang Proklamator sekaligus Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, memiliki keistimewaan di mata Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Prabowo mengakui bahwa keluarga besar orang tuanya, Soemitro Djojohadikoesoemo, dahulu memiliki pandangan politik yang berbeda dengan Bung Karno.

Namun di matanya, putera sang fajar itu adalah sosok pemersatu bangsa dan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan pidato kebangsaan dalam acara peringatan 50 Tahun CSIS Indonesia, pada Senin (16/8).

"Kalau bapak-bapak perhatikan, di belakang saya adalah lukisan Bung Karno. Padahal banyak yang tahu bahwa sebenarnya keluarga saya, orang tua saya dulu bersebrangan dengan Bung Karno," ujar Prabowo.

"Tetapi orang tua saya, Pak Soemitro, selalu mengajarkan kepada saya, walaupun berseberangan secara politik tetapi secara hakiki Bung Karno adalah pemersatu bangsa, Bung Karno adalah yang membawa kita kepada kemerdekaan," sambungnya.

Menurut Menteri Pertahanan ini, Bung Karno adalah pendiri bangsa yang berhasil mempersatukan suku, bahasa, daerah, budaya, dan berbagai agama besar di Indonesia menjadi harmoni dalam satu bingkai yang disebut negara Indonesia.

"Kecemerlangan selanjutnya adalah generasi tersebut (era Bung Karno) tidak memilih bahasa mayoritas sebagai bahasa kebangsaan," kata Prabowo.

Di banyak negara, kata dia, persoalan bahasa justru masih menjadi sebuah masalah yang serius dan tiada henti konflik berkecamuk hingga kini.

"Bahkan di Eropa saja, sebentar lagi mungkin negara kerajaan seperti Belgia akan pecah, karena tidak sepakat bahasa kebangsaan mereka apakah pakai bahasa Prancis atau bahasa Belanda," ungkapnya.  

Sedangkan di Indonesia, Prabowo bersyukur meskipun memiliki ratusan suku budaya dan bahasa, Indonesia tetap utuh dan bersatu. Hingga pada hari Selasa besok (17/8), Indonesia menginjak usia ke-76 kemerdekaan.

"Kita? Ratusan suku bangsa, jumlah terbesar penduduk keempat di dunia bisa bersatu. Alhamdulillah. Besok ulang tahun kita ke-76," demikian Prabowo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA