Tidak terkecuali Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang hadir ke Istana Negara dengan berbalut pakaian adat Madura, Pesa'an.
LaNyalla tampil lengkap dengan kaus warna belang merah-putih yang dipadankan dengan baju dan celana hitam longgar sepanjang antara lutut dan mata kaki.
Kesan Madura yang digunakan LaNyalla semakin komplit dengan penutup kepala berbahan dasar kain yang disebut odheng, sabuk katemang, termasuk juga trompa atau alas kaki.
"Ini adalah momen bagus untuk memperlihatkan kepada dunia betapa kaya dan beragamnya budaya Nusantara. Semua itu melebur menjadi satu, yaitu Indonesia," ujar LaNyalla.
Mengenai trompa yang digunakan, senator asal Jawa Timur itu meminta masyarakat melihatnya secara bijak.
"Tapi lebih baik kita tidak melihat secara terpotong mengenai pakaian adat ini. Lihatlah kemasan tersebut secara utuh dan semangat yang melatarbelakanginya. Ini adalah apresiasi, bentuk penghormatan dan penghargaan atas nilai-nilai adat Madura. Sendal atau trompa itu bagian dari upaya menghargai niai sakral tersebut," terangnya.
Lanjutnya, kebiasaan menggunakan pakaian adat juga bisa mengangkat level kebudayaan daerah.
"Dunia akan menyorot, akan memberitakan pakaian yang kita digunakan. Dari situlah ada pengakuan jika Indonesia memang memiliki kekayaan adat istiadat dan budaya yang sangat beragam. Ini adalah salah satu upaya untuk melestarikannya," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.