Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rekayasa Metodologi Membuat Peran Lembaga Survei Bergeser Jadi Konsultan Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 20 Agustus 2021, 05:16 WIB
Rekayasa Metodologi Membuat Peran Lembaga Survei Bergeser Jadi Konsultan Politik
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi/Net
rmol news logo Survei politik yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei di Indonesia mengalami pergeseran peran menjadi seperti konsultan politik untuk memenangkan salah satu kandidat dalam Pemilu.

Hal itu disebabkan oleh faktor metodologi yang manipulatif. Sehingga, hasil survei yang ilmiah berubah menjadi penipuan ilmiah.

Demikian disampaikan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi saat mengisi diskusi daring bedah buku karya Pemerhati politik dan kebangsaan, M Rizal Fadillah berjudul "Rakyat Menampar Muka" pada Kamis (19/8).

Menurutnya, survei saat ini sudah berubah menjadi tempat kampanye kandidat. Sehingga kemungkinan adanya manipulasi metodologi terbuka lebar.

“Kalau hasilnya bisa dicek, bisa diaudit, itu mungkin benar tidak ada tipu-tipu soal angka-angka itu. Tetapi karena metodologinya yang direkayasa, ini hasilnya menjadi menipu, menipu secara ilmiah," kata Adhie Massardi.

Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengatakan bahwa "kengacoan" tersebut kerap digunakan oleh para penyandang dana untuk memesan survei politik.

"Jadi kalau survei tidak menjadi penasihat politik, tidak menjadi bagian dari tokoh itu, kemungkinan besar sih akan benar," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA