Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jimly Asshiddiqie: Sudah Saatnya Kita Hentikan Dinasti Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 23 Agustus 2021, 10:22 WIB
Jimly Asshiddiqie: Sudah Saatnya Kita Hentikan Dinasti Politik
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie/Net
rmol news logo Gejala dinasti politik yang terjadi di Indonesia harus segera dihentikan. Bila dibiarkan, maka kultur feodalisme kian kental dan penerapan sistem demokrasi tidak akan berjalan maksimal.

"Harus disetop gejala ini, dinasti partai harus disetop dengan membuat undang-undang baru," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie dalam diskusi virtual bertema 'Pancasila 18 Agustus 1945', Minggu malam (22/8).

Selama ini, dinasti politik di Tanah Air sudah melanggeng dan dibiarkan begitu saja. Ia lantas mencontohkan beberapa partai politik yang cenderung melakukan hal tersebut, yakni PDI Perjuangan dan Partai Demokrat..

"Bu Megawati ketum (PDI Perjuangan) nanti ketum selanjutnya anaknya, namanya Puan. Ya itu apa boleh buat, harus kita terima dulu. Tapi jangan lagi sesudahnya anaknya Puan (menjadi Ketum). Itu disetop,” katanya.

Pun demikian yang terjadi di Partai Demokrat yang kini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Misalnya Demokrat, sudah terjadi. AHY jadi ketum, ya sudah terjadi, masak mau dilarang. Tapi, jangan lagi nanti anaknya AHY (jadi Ketum Demokrat), itu nanti jadi kerajaan,” imbuhnya.

Menurutnya, jika masyarakat berhasil menghentikan budaya feodal dalam berpolitik, maka dapat dipastikan sistem demokrasi yang diharapkan akan segera terwujud.

"Jadi ini harus disetop, kalau itu berhasil, maka budaya feodal tidak akan mendominasi proses pengambilan politik,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA