Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Contohkan Amerika, Fahri Hamzah: Banyak Partai dalam Sistem Presidensial Biasanya Agak Kacau

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Rabu, 25 Agustus 2021, 04:28 WIB
Contohkan Amerika, Fahri Hamzah: Banyak Partai dalam Sistem Presidensial Biasanya Agak Kacau
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah/Repro
rmol news logo Sistem Presidensial dianggap ideal jika partai politiknya berjumlah terbatas. Seperti Amerika Serikat mejadi contoh role model ideal bagi sistem Presidensial lantaran hanya memiliki dua partai politik.

Demikian antara lain disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dalam channel akun Youtube Fadli Zon yang dilihat redaksi, Rabu dini hari (25/8).

Menurut Fahri, dengan hanya dua partai politik di Amerika Serikat yakni Demokrat dan Republik, Presidensialismenya terkonsolidasi dengan baik. Ide besar berpikir Amerika tersentralisasi ke dalam dua partai politik tersebut. Sehingga Fahri beranggapan sangat ideal dalam hal check and balance dalam pemerintahannya.

"Yang berdasarkan studi memang, kalau dia sistem Presidensialisme (tapi) partainya banyak biasanya agak kacau. Maksimal disebutnya itu lima," kata Fahri.

Di beberapa negara Amerika Latin, kata Fahri, banyak yang mengkonfirmasi bahwa sistem Presidensial namun banyak partai negaranya berantakan, meski ia tak menyebut negara yang dimaksud.

Menurut Fahri, jika negara menganut sistem multi partai sebagaimana yang dianut oleh Indonesia, sebaiknya menerapkan sistem parlementer yakni sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.

"Di Amerika Latin banyak negara kacau itu gara-gara, Presidensialisme dan multi partaisme. Kalau multi partisme sebaiknya sistemnya itu parlementer.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA