"Saya tidak tahu apakah pernyataan AS tersebut mengarah JK atau bukan. Mungkin saja banyak,†kata Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/8).
Ujang berpandangan, pendukung taliban di Indonesia ini sangat banyak, namun aparat perlu hati-hati dalam bersikap. Jika ditemukan adanya pelanggaran hukum, maka kata Ujang, usulan dari Ahmad Sahroni boleh dipertimbangkan agar tidak merusak persatuan anak bangsa.
"Tapi belum tentu mereka melanggar hukum negara. Jika melanggar hukum negara baru bisa ditindak,†tandasnya.
Isu ini muncul lantaran seolah-olah Jusuf Kalla mendukung Taliban. Diketahui, dalam tayangan wawancara di salah satu stasiun televisi baru-baru ini, JK seakan mendukung aksi kelompok Islam Taliban mengkudeta Pemerintah Afghanistan.
Dalam wawancara yang tayang di Kompas TV tersebut, awalnya JK mengungkapkan bahwa Pemerintah Afghanistan di tahun 1996 sampai 2001 cenderung radikal dan otoriter terhadap rakyat Afghanistan.
“Pemerintah (Afghanistan) tahun 1996 sampai 2001 itu sangat keras, radikal, ototiter sehingga rakyat Afghanistan trauma akan pemerintahan itu,†ungkapnya.
Akan tetapi, kata JK, sekarang ini Taliban pastinya akan belajar dari sikap pemerintahan Afghanistan yang otoriter itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: