Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ibas Raih Gelar Doktor IPB, SBY: A New Beginning For You

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 25 Agustus 2021, 13:57 WIB
Ibas Raih Gelar Doktor IPB, SBY: <i>A New Beginning For You</i>
Ibas diwisuda sebagai Doktor IPB/Ist
rmol news logo Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas resmi menyandang gelar doktor Manajemen Bisnis dari Institute Pertanian Bogor.

Ibas merupakan mahasiswa Program Doktor Manajemen Bisnis (DMB) Angkatan 12 yang lulus dengan IPK 4.0 dan predikat Cumlaude.

Gelar untuk Ibas disematkan dalam prosesi Wisuda Daring Program Pendidikan Sarjana, Profesi Dokter Hewan, Magister, dan Doktor Tahap VII Tahun 2021 Institut Pertanian Bogor, Rabu (25/8).

Wisuda Ibas pun mendapat pujian dari sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono. Kata SBY, gelar doktor tersebut harus menjadi pijakan bagi Ibas dalam menapaki kehidupan masa depan.

“Untuk EBY ini adalah a new beginning for you InsyaAllah a good beginning. Ibas telah berpikir pada masalah yang sangat krusial di negeri ini, ekonomi, investasi pembangunan, kepariwisataan dan sekaligus memberikan solusi," kata SBY.

Ibas telah melakukan uji disertasi berjudul “Strategi Pembiayaan dan Investasi untuk Pengembangan Pariwisata Terpadu yang Berkelanjutan dan Inklusif” pada tanggal 10 Juni 2021.

Dalam disertasinya, Ibas menerangkan bahwa pemilihan disertasi dengan topik pengembangan pariwisata terpadu disebabkan oleh belum ada studi yang secara khusus mengkaji strategi pembiayaan dan investasi untuk pengembangan pariwisata terpadu, inklusif, dan berkelanjutan.

Hasil penelitian Ibas ini mendapat apresiasi dari banyak kalangan, tidak terkecuali para pengujinya. Salah satu penguji yang hadir dalam sidang, Prof. Syamsul Maarif.

Dikatakan Maarif, Ibas berbeda dari politisi kebanyakan di mana umumnya seorang politisi ketika menulis disertasi selalu mengambil tema politik juga.

"Biasanya jurusan apapun, politikus disertasinya selalu politik juga. Jadi disertasi ini perlu diapresiasi bukan karena siapa (penulisnya), tapi karena isinya," tutur Maarif. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA