Bahkan tidak sesuai dengan jargon yang selalu dielu-elukan Erick Thohir, yang menjadikan akhlak sebagai nilai inti kementerian. Sebab Emir Moeis merupakan mantan narapidana korupsi.
Begitu kata Ketua DPP Gerakan Indonesia Anti Korupsi (GIAK) Jerry Massie. Menurutnya, korupsi merupakan perbuatan tidak berakhlak dan membuat rakyat banyak menderita hanya demi mencari keuntungan pribadi.
“Jadi saya menilai Erick sama saja membela para koruptor. Percuma slogan BUMN akhlak, tapi komisaris tak berakhlak,†tuturnya saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (26/8).
Atas alasan itu, Jerry Massie menilai penunjukan ini akan menjadi batu ganjalan bagi Erick Thohir untuk melaju ke Pilpres 2024. Baginya, Emir Moeis merupakan bukti nyata Erick Thohir tidak bisa memimpin.
“Dia tak punya ability (kemampuan) memimpin. Barangkali cocok dia pegang klub sepak bola. Ini pernah dilakukan saat memegang Inter Milan,†sambungnya.
Erick, kata Jerry Massie, juga tidak peka dengan desakan publik saat dia mengangkat mantan napi koruptor Emir Moeis jadi komisaris.
Padahal keinginan rakyat hanya sederhana, yakni siapa saja yang duduk di direksi dan komisaris mereka punya rekam jejak yang bersih.
“Makanya dia mencopot Emir, bukan malah membela. Sama saja Erick tak bersih, tak pemimpin jujur mengangkat anak buah maling,†lanjut Jerry Massie.
Terlepas dari itu, Jerry Massie juga merekam catatan buruk Erick Thohir selama menjabat sebagai Menteri BUMN. Di mana manajemen banyak yang amburadul. Seperti maskapai kebanggaan Indonesia, Garuda Indonesia yang merugi Rp 70 triliun hingga sejumlah komisaris mundur .
“Memang Jokowi agak blunder dan salah mengangkat menteri sekelas Erick Thohir tak punya kemampuan manajerial yang baik untuk mengendalikan BUMN,†tegasnya.
“Saya sarankan Erick urungkan niatnya maju Capres 2024 dia akan gagal total,†tutup Jerry Massie.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: