Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ramal Covid-19 Bukan Wabah Terakhir yang Dihadapi Indonesia, Luhut Dorong Investasi Kesehatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 26 Agustus 2021, 17:59 WIB
Ramal Covid-19 Bukan Wabah Terakhir yang Dihadapi Indonesia, Luhut Dorong Investasi Kesehatan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan/Net
rmol news logo Sebuah perkiraan mengenai wabah yang akan dihadapi Indonesia disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan lewat akun Instagram pribadinya.

Menko Luhut memperkirakan tentang potensi munculnya wabah lain setelah Covid-19.

"Pemerintah menyadari bahwa Covid-19 kemungkinan besar bukan wabah terakhir yang akan kita hadapi," ujar Luhut dikutip Kantor Berita Poltik RMOL pada Kamis sore (26/8).

Meski demikian, dalam unggahan itu Luhut tidak menjelaskan hal-hal mendasar yang memperkuat dugaannya tersebut. Dia hanya memastikan bahwa pemerintah memulai reformasi bidang kesehatan nasional, walaupun masih harus melakukan ikhtiar melawan pandemi Covid-19 yang belum jua mereda sejak Maret 2020.

"Kita terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas pencegahan dan penanganan wabah serta mendorong investasi kesehatan untuk masuk, termasuk di bidang mutakhir seperti bioteknologi dan sistem informasi kesehatan," tuturnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi datangnya wabah baru, Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Pulau Jawa-Bali ini mendorong penyediaan anggaran yang lebih banyak lagi untuk sektor kesehatan.

"Alokasi anggaran kesehatan hari ini yang mencapai ratusan triliun, saya kira sudah saatnya direformasi dengan mendorong penggunaan produk dalam negeri demi menciptakan multiplier effect yang tinggi, sehingga akan membawa kita menjadi suatu bangsa yang mandiri dan tidak tergantung pada produk luar negeri," demikian LBP. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA