Memang, masih ada media yang dinilai menebar ketakutan terhadap masyarakat mengenai Covid-19. Namun, angka pemberitaan yang dinilai menebarkan ketakutan itu cenderung kecil.
Demikian disampaikan Tim Peneliti London School of Public Relation (LSPR), Joe Harrianto, saat memaparkan hasil penelitian Dewan Pers & LSPR Jakarta bertema “Analisis Isi Pemberitaan Covid-19 pada Media Online di Indonesia Periode Maret 2020 sampai Februari 2021â€, Jumat siang (27/8).
"Masih cukup tinggi ya 21,7 persen media online menyajikan karya jurnalistik yang memberikan harapan. Yang memberikan ketakutan rendah, cuma 16,2 persen," tutur Joe.
Meski begitu, Joe menyatakan bahwa sejatinya media tidak menebarkan ketakutan tentang pandemi Covid-19. Menurutnya, media lebih mengedepankan fakta yang memang terjadi.
"Lalu, untuk yang tidak menyajikan keduanya (harapan dan ketakutan akan pandemi Covid-19) sekitar 56,7 persen," lanjut Joe.
Riset ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan teknik random sampling yang menggunakan rumus Yamane atau jumlah sampel yang didapat adalah 999,5 atau dibulatkan menjadi 1.000 berita.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.