Jokowi Dianggap Gagal Tangani Covid-19, Tamsil Linrung: Kalau Waktu Awal Ikuti Usulan Gubernur DKI, Covid-19 Sudah Selesai!

Usulan lockdown total dari Anies Baswedan di awal masa pandemi Covid-19 yang tidak memakan biaya besar seperti sekarang, diyakini bisa membuat Indonesia menjadi negara yang bebas Covid-19.

Demikian disampaikan anggota DPD RI yang juga Ketua Umum PB HMI periode 1988-190, Tamsil Linrung, saat menjadi narasumber dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh PB HMI yang bertajuk "Sebab Gagal Tangani Covid-19, Haruskan Jokowi Mundur?" pada Jumat malam (27/8).

"Suatu hari di awal-awal pandemi ini, kami sering berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta. Yang kita fokus bicarakan adalah penanganan masalah Covid-19 ini, Gubernur mencoba meyakinkan kita bahwa sebenarnya kalau usulan dia diterima itu, Covid-19 ini bisa tertangani dalam waktu yang singkat, dan tidak mengeluarkan biaya yang besar, karena kita cukup mencegahnya di sisi Jabodetabek saja," ungkap Tamsil Linrung.

Tamsil menambahkan, suatu hari Anies meneleponnya, mengajak sarapan pagi di kediamannya. Tamsil pun dengan senang hati menerima ajakan tersebut.

Dalam acara sarapan pagi itu, hadir juga beberapa teman-teman Tamsil. Antara lain Abdullah Hemahua, Sakir Jabir, Azis Kahar, Suharso, dan sejumlah kawannya yang lain.

Dituturkan Tamsil, Anies dengan pikiran terbuka bercerita mengenai usulannya dalam penanganan Covid-19 namun dianulir pemerintah pusat, padahal seharusnya diterima dengan hati terbuka oleh Presiden Jokowi dan jajaran.

"Karena kalau lockdown waktu itu dilakukan, sesuai usulan DKI Jakarta Mas Anies Baswedan, saya kira Covid-19 ini tidak akan menyebar ke mana-mana dan tidak akan mengalami penanganan yang demikian sulit," papar anggota DPR RI tiga periode sejak 2004 hingga 2019 dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Akan tetapi, sesalnya, masalah Covid-19 ini malah dipolitisasi sedemikian rupa. Bahkan gagasan orisinal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya kandas dan di-counter habis-habisan oleh Pemerintah Pusat.

"Selalu dihadapkan dengan counter gagasan. Selalu dianggap bahwa ini adalah gagasan yang mungkin akan membuat Gubernur DKI Jakarta menjadi lebih populer. Sehingga sesuai dengan survei yang berkembang memang sangat populer Gubernur ini, dan itu akan bisa menambah kepopuleran dia," tutup pendiri Sekolah Insan Cendekia Madani (ICM) ini.