Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Panglima TNI: Perlu Komitmen Kuat Kembalikan Bali seperti Dulu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Minggu, 29 Agustus 2021, 20:25 WIB
Panglima TNI: Perlu Komitmen Kuat Kembalikan Bali seperti Dulu
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto saat tinjau penanganan Covid-19 di Bali/Ist
rmol news logo Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memimpin diskusi terkait penanganan Covid-19 dan tatap muka bersama Forkopimda Provinsi Bali dan Kabupaten se-Bali, bertempat di Kantor Gubernur Bali, Minggu (29/8).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kegiatan diawali oleh laporan Gubernur Bali,  Wayan Koster, terkait dinamika kondisi pandemi virus corona baru (Covid-19) serta penanganan yang telah dilaksanakan oleh Pemprov Bali dibantu oleh Kodam IX/Udayana dan Polda Bali, termasuk diantaranya penyiapan tempat Isoter.

Berdasarkan data dari Kemenkes Sabtu (28/8), Provinsi Bali masih menduduki 4 besar provinsi dengan angka jumlah kematian tertinggi di bawah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Diperlukan komitmen yang kuat, dari setiap unsur untuk mengembalikan Bali seperti dulu," terang Panglima TNI.

Saat ini data indikator di Provinsi Bali, kasus konfirmasi masih berada di level-3 dengan positivity rate masih cukup tinggi, tentunya tracing kontak erat masih perlu ditingkatkan agar mencapai target 1:15 per 1 kasus konfirmasi.

Panglima TNI mengingatkan walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan, patut diwaspadai karena BOR yang cukup tinggi. Walaupun pasien Isoter saat ini tinggi, namun masih ada Isoman.

"Oleh karena itu kesadaran masyarakat untuk ke isoter harus terus ditingkatkan untuk menurunkan angka kematian," ujarnya.

Hadi melihat rasio tracing yang bagus adalah Kabupaten Buleleng dengan 6,57 atau 6 hingga 7 orang dilacak untuk setiap 1 kasus konfirmasi.

Meski demikian, ditambahkan Hadi perlu peningkatan agar positivity rate dapat diturunkan di bawah 5 persen.

"Untuk Kabupaten Jembrana tracing 0 dan angka kematian pada tingkat-4 sementara BOR masih memadai untuk merawat pasien. Tanpa tracing maka akan sulit menurunkan positivity rate dan mengendalikan laju penularan," ungkap Panglima TNI.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan semua elemen harus membangun kesadaran disiplin untuk mengaplikasikan 3 M dan 3 T guna melindungi orang lain terutama mereka yang memiliki komorbid dan mereka yang belum divaksin.

Pelaksanaan Tracing kontak erat juga harus digencarkan serta menurunkan indeks mobilitas serta mempercepat vaksinasi.

"Para petugas harus tetap humanis dan dengan pendekatan kearifan lokal untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya Vaksinasi, 3M dan 3T guna memutus mata rantai Covid-19 di Pulau Bali yang sangat indah ini," tegas Panglima TNI.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA