Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, dengan memanfaatkan teknologi ini para pelaku UMKM dapat bertahan atau bahkan berkembang dalam memajukan produk yang dimilikinya meski di tengah keterbatasan.
"Di tengah pandemi Covid-19 dan tantangan ekonomi, para pelaku kuliner mengalami tekanan yang luar biasa, salah satu jalan keluar agar berhasil adalah mendigitalisasi," kata Sandiaga, Jumat (3/9).
Sandiaga menjelaskan, bisnis kuliner merupakan industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Setidaknya, 9,5 juta tenaga kerja diserap industri tersebut.
Berdasarkan data terkini, subsektor kuliner menyumbang Rp 455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif sebesar Rp 1.134,9 triliun pada tahun 2020.
Sepanjang tahun 2020, terdapat 3,7 juta UMKM yang on boarding sehingga total ada 11,7 UMKM yang sudah bertransformasi ke ranah digital, dari yang sebelumnya hanya 8 juta UMKM.
Angka itu sudah memenuhi sepertiga dari target 30 juta UMKM yang beralih ke digital.
"Sektor ekonomi kreatif mampu menjadi lokomotif pembangunan melalui sinergi agar bisa memberikan kontribusi yang semakin besar terhadap pemulihan ekonomi nasional," demikian Sandiaga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: