Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bupati Sidoarjo Tegaskan Tidak Ada Peluang Bagi Makelar Jabatan Beraksi di Wilayahnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 06 September 2021, 22:10 WIB
Bupati Sidoarjo Tegaskan Tidak Ada Peluang Bagi Makelar Jabatan Beraksi di Wilayahnya
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor/RMOLJatim
rmol news logo Keputusan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dipastikan murni karena kecakapan dan kredibilitas seorang PNS dalam bekerja. Karena rekam jejak kinerja menjadi acuan utama dalam menilai kelayakan untuk dipromosikan.

Untuk itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengingatkan kepada para PNS dan masyarakat agar tidak percaya bila ada orang yang mengaku bisa melobi bupati dan mempromosikan jabatan di lingkungan Pemkab Sidoarjo.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Gus Muhdlor usai bertemu dengan Walikota Surabaya dan Bupati Gresik pada rapat Surabaya Raya, Senin (6/9).

Dirinya mempersilakan masyarakat untuk melapor ke pihak berwajib bila menemui orang yang mengaku bisa membantu mutasi atau menjanjikan promosi.

"Silakan laporkan kepada pihak berwajib kalau ada oknum yang mengaku bisa membantu mutasi atau promosi jabatan," katanya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (6/9).

Gus Muhdlor juga menegaskan bahwa dirinya bukanlah tipikal pemimpin yang ABS (Asal Bapak Senang).

"Salah kalau menilai saya itu suka orang ABS. Tidak ada. Saya ingin Sidoarjo ini diisi orang-orang yang kompeten dan amanah," tegasnya.

Maraknya praktik jual beli jabatan di beberapa daerah di Jatim memang menjadi perhatian serius Gus Muhdlor. Ia ingin Sidoarjo bersih dari praktik kotor itu. Karena menurutnya, untuk mendapatkan pegawai yang kompeten maka harus bersih dari praktik suap jabatan.

"Ini bagian dari reformasi birokrasi," katanya.

Gus Muhdlor juga mewanti-wanti jangan sampai ada yang percaya bisa memuluskan karier hanya karena mengaku dekat dengan bupati dan bisa melobi. Ia menjamin itu tidak akan terjadi.

Ia pun memastikan untuk posisi eselon II atau setingkat Kepala OPD akan dilakukan seleksi terbuka. Publik bisa memantau karena proses seleksi dilakukan secara terbuka.

"Saya pastikan tidak ada makelar jabatan dalam menentukan formasi jabatan. Seleksi dilakukan terbuka dan siapapun bisa ikut mendaftar," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA