Ketidakpuasan itu terekam dalam survei yang dirilis Arus Survei Indonesia dalam webinar "Evaluasi Publik Terhadap Penanganan Pandemi dan Peta Elektoral 2024" pada Rabu siang (8/9).
"Temuan kami, hanya 16 persen responden yang menyatakan puas, 62 tidak puas dan 22 persen lainnya tidak tahu atau tidak jawab," ujar Direktur Eksekutif ASI Ali Rif'an dalam paparannya.
Dikatakan Ali, ada beberapa alasan dari ketidakpuasan itu. Utamanya, adalah soal dampak ekonomi yang dirasa berat oleh masyarakat di tengah masa pandemi.
"Alasan ketidakpuasan tertinggi adalah pendapatan harian turun 57,2 persen, kesulitan cari kerja 15,1 persen, implementasi PPKM tidak adil 9,5 persen, PPKM Darurat tidak efektif 5,5 persen, merasa makin menderita 4,2 persen," jelasnya.
Lanjut Ali, masih ada alasan lainnya dari masyarakat 2,9 persen dan masyarakat yang masib tidak tahu atau tidak menjawab 5,6 persen.
Survei dilakukan pada medio 26 Agustu sampai 3 September 2021 dengan melibatkan 1.200 responden. Penarikan data pada responden menggunakan kuisioner via telepon.
Adapun metode yang dipakai adalah multistage random sampling dengan toleransi kesalahan plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: