Apalagi, juga dikabarkan jaringan Badan Intelijen Negara (BIN) juga termasuk salah satunya.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan, saat ini belum ada laporan resmi dari lembaga-lembaga negara yang dikabarkan telah mengalami peretasan.
"Sampai saat ini kami belum menerima informasi," ujar Meutya Hafid saat ditemui di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/9).
Khusus untuk BIN, Meutya memastikan akan menanyakan langsung mengingat BIN adalah salah satu mitra kerja dari Komisi I DPR.
"Saya akan segera komunikasi dengan mitra kami BIN, jadi betul atau tidaknya informasi itu kita harus cek," demikian legislator Partai Golkar ini.
Informasi peretasan ini diunggah di The Record oleh jurnalis keamanan siber, Catalin Cimpanu dalam artikel "Indonesian intelligence agency compromised in suspected Chinese hack" pada Jumat (10/9).
Dalam laporan itu, penyusupan ditemukan oleh divisi penelitian ancaman Recorded Future, Insikt Group.
Mereka menemukan penyusupan dilakukan oleh Mustang Panda, kelompok peretas China yang menargetkan kawasan Asia Tenggara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: