Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rico Marbun: Sulit Membayangkan Joko Widodo Ambil Posisi Ketua Umum PDIP

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 15 September 2021, 16:34 WIB
Rico Marbun: Sulit Membayangkan Joko Widodo Ambil Posisi Ketua Umum PDIP
Presiden Jokowi/Net
rmol news logo Penerus tonggak kepemimpinan PDI Perjuangan usai era Megawati Soekarnoputri, menjadi salah satu topik hangat di kalangan akademisi dan pengamat politik.

Setidaknya ada tiga nama yang santer digadang-gadang menjadi penerus Megawati. Dua nama dari trah Soekarno, yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo yang keduanya adalah anak Megawati walaupun berbeda ayah.

Sementara, satu nama lain adalah adalah Joko Widodo. Kader terbaik PDIP yang karir politiknya berangkat dari Walikota Solo sampai menjadi Presiden RI dua periode.

Soal kemungkinan tersebut, Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan tidak mudah membayangkan jika Joko Widodo kemudian menjadi ketua umum PDIP.

"Agak sulit membayangkan presiden jokowi mengambil posisi ketum PDIP," ujar Rico Marbun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/9).

Kata Rico, sampai saat ini belum terlihat adanya keinginan dari Jokowi untuk memimpin PDIP. Apalagi, sampai merebut peran trah Soekarno yang lekat di partai banteng moncong putih.

"Belum ada immidiate interest bagi Jokowi untuk mengambil jabatan ketum dari tangan trah Soekarno," katanya.

Rico lebih yakin bahwa PDIP masih akan dipimpin oleh keturunan atau trah Soekarno. Entah itu Puan atau Prananda yang akan ditunjuk Megawati atau disepakati oleh kader PDIP.

Pasalnya, jika Jokowi bertarung sekarang, tentu tidak menguntungkan. Karena, dia sudah tidak lagi punya kekuatan politik setelah menjadi presiden selama dua periode.

"Mungkin lain ceritanya bila ini (perebutan kursi ketua umum PDIP) terjadi persis sebelum Pak Jokowi maju menjadi capres lagi di periode kedua," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA