"Konten-konten seperti radikalisme, intoleran itu begitu leluasa di era global ini. Begitu leluasa dapat kita akses di media sosial,†kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar, Rabu (15/9).
Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah bijak dalam bersosial media. Mengingat saat ini banyak misinformasi yang beredar di media sosial, penting kemampuan untuk memilih rujukan yang tepat dalam mengakses informasi agar tidak terprovokasi,
Dikatakan Boy Rafli, saat ini terutama di tengah pandemi, ada peningkatan pemanfaatan media sosial dalam penyebarluasan konten radikalisme. Untuk itu perlu adanya kewaspadaan penggunaan media sosial, khususnya bagi generasi muda.
“Literasi digital terhadap generasi muda ini yang wajib terus kita lakukan,†ujarnya seperti dikutip
Kantor Berita RMOLJabar dari laman Unpad, Rabu (15/9).
Selain bijak bermedia sosial, upaya pencegahan dan penangulangan terorisme pun dapat dilakukan melalui peningkatan wawasan keagamaan, kebangsaan, dan sosial politik.
Alumnus Program Doktor Ilmu Komunikasi Unpad tersebut mengingatkan, generasi muda jangan sampai melupakan jati diri bangsa. Perlu pemahaman kuat terkait perjuangan sejarah bangsa untuk dapat dicerna, dihayati, dan diamalkan.
“Dengan melakukan upaya penguatan nilai-nilai luhur bangsa, kita harapkan seluruh generasi muda bangsa Indonesia akan semakin cinta kepada negara ini, karena mencintai negara ini adalah merupakan kewajiban kita bersama tentunya sebagai anak bangsa,†tutup Boy Rafli.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: