Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Khawatir Nakes Tolak Tugas di Daerah Terpencil, PKS Desak Pemerintah Usut Kekerasan di Papua

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 19 September 2021, 14:11 WIB
Khawatir Nakes Tolak Tugas di Daerah Terpencil, PKS Desak Pemerintah Usut Kekerasan di Papua
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher/Net
rmol news logo Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mempertanyakan langkah tindak lanjut pemerintah  terkait  penyerangan  tenaga kesehatan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, beberapa hari lalu.

Menurut Netty, pemerintah harus mengusut dan menindaklanjuti insiden kekerasa tersebut. Sebab, Nakes dan fasilitas kesehatan merupakan wilayah terlarang disentuh dalam setiap konflik apapun.

"Mereka (Nakes dan puskesmas) berada di daerah terpencil di pengunungan Papua untuk menjalankan  misi kemanusiaan," Netty, Minggu (19/9).

Menurut Netty, jaminan keamanan dan perlindungan terhadap nakes yang bertugas di wilayah konflik harus menjadi prioritas pemerintah.

"Perlindungan dan  jaminan keamanan bagi seluruh warga negara merupakan amanat konstitusi. Tidak hanya untuk  WNI di dalam negeri, tapi bahkan juga mereka yang di luar negeri. Ini tanggung jawab negara," katanya.

Apalagi, ujar Netty, saat ini kita sedang berhadapan dengan Covid-19 di mana Nakes-lah yang menjadi garda terdepan.

"Seharusnya mereka aman dari berbagai konflik apapun dan terlindungi jiwanya untuk tetap menjalankan misi kemanusiaan," lanjut Netty.

Jadi, kata Netty, jika tenaga dan fasilitas kesehatan telah diserang, disiksa dan dilecehkan oleh KKB, maka pemerintah harus bertindak tegas dengan mengusut tuntas para teroris pelakunya.

"Ini merupakan bentuk penghinaan terhadap kemanusiaan yang tidak boleh dibiarkan, apalagi sampai  berulang lagi," tambahnya

Selain itu, lanjut Netty, pemerintah harus memberikan dukungan dan santunan memadai untuk korban dan keluarganya sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Dalam pandangan Netty, para korban harus mendapatkan perawatan psikis untuk memulihkan traumatisnya.

"Pastikan korban dan keluarganya mendapatkan dukungan dan santunan memadai dari pemerintah. Jangan sampai insiden ini membuat Nakes menolak bertugas di wilayah terpencil dan konflik karena merasa tidak aman," tutup Netty.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA