Demikian disampaikan Ketua DPP Partai Nasdem bidang Pemuda dan Olahraga, Mohammad Khaerul Amri saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL terkait insiden kekerasan yang memakan korban meninggal dan luka-luka itu, Senin siang (20/9).
Politisi yang karib disapa Aam ini berpendapat, respons cepat Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri terhadap insiden yang terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua itu sudah tepat.
Kapolda telah menjamin keamanan penyelenggaran PON pada tanggal 2-15 Oktober mendatang. Apalagi, keterangan Kapolda menyatakan bahwa lokasi penyelenggaraan PON jauh dari tempat teroris Papua beraksi melakukan aksi teror.
Meski demikian, pria yang juga Wakil Ketua Umum PP GP Ansor itu meminta TNI/Polri bersinergi untuk menambah aparat keamanan. Tujuannya, agar seluruh atlet yang bertanding benar-benar mendapat jaminan rasa aman dan nyaman dalam menjalani setiap kompetisi.
Kerja bareng TNI/Polri juga harus seiring dengan kinerja intelijen dari Badan Intelijen Negara (BIN). Dengan kekompakan ketiga lembaga itu, Aam meyakini upaya pengamanan di Papua akan sesuai dengan target yang telah ditentukan pemerintah.
"Kapolda Papua memang sudah memastikan akan mengerahkan 8 ribu aparat di lokasi PON. Tapi soal jaminan keamanan perlu diidentifikasi betul tindakan pengamanan terukur seperti apa yang efektif. Kalau perlu ditambah ya langsung berkoordinasi dengan elemen aparat keamanan di wilayah lainnya, termasuk dengan BIN," demikian kata Aam.
Tidak hanya itu, Aam mengajak seluruh masyarakat yang ada di Papua bersatu padu dalam menyukseskan even 4 tahunan yang kali ini diselenggarakan di Bumi Cendrawasih.
Dikatakan Aam, tidak mungkin bisa kalau kesuksesan penyelenggaran PON Papua hanya dibebankan pada aparat keamanan. Apalagi, pada panitia even yang pertama kali diadakan di Papua itu.
Aam meminta memberi perhatian khusus, sebab dalam even tersebut berkumpul seluruh atlet terbaik dari seluruh provinsi se-Indonesia.
"Sesungguhnya PON Papua bukan semata-mata even olahraga, tetapi harus menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa yang dibangun atas dasar kompetisi fair dari setiap pertandingan yang digelar," tandas Aam.
Aam menyarankan, terkait dengan jaminan keamanan selama penyelenggaraan PON, Mabes Polri, TNI dan BIN dibawah komando Kapolri, Panglima dan Kepala BIN memberi perhatian khusus untuk menentukan tindakan pengamanan yang terukur.
Dengan cara demikian, Aam optmis aparat akan berhasil mengantisipasi tindakan keji para kelompok separatis. Baik di sekitar lokasi PON dan bumi Papua secara keseluruhan.
"Ini (tindakan keji teroris Papua) sudah sangat keterlaluan, memang harus ditumpas agar tidak semakin melebar di basis wilayah yang warga sipilnya jumlahnya cukup banyak," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: