Informasi ribuan kapal asing di LNU pertama kali disampaikan Sekretaris Utama (Sestama) Bakamla, Laksamana Muda (Laksda) Suprianto Irawan. Dia menyebut, ribuan kapal asing dari China dan Vietnam memasuki Laut Natuna Utara yang lokasinya dekat Laut Cina Selatan.
Kabar tersebut, langsung ditindaklanjuti Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksda Arsyad Abdullah, dengan meninjau langsung kondisi terkini di Natuna Utara.
Pada peninjauan itu, TNI AL tidak menemukan ribuan kapal asing berlayar di NTU saat patroli di batas landas kontinen, sebagaimana isu yang beredar di masyarakat.
Dijelaskan Aan Kurnia, swcara fakta memang pernyataan Pangkoarmada I Laksda Arsyad benar adanya.
"Jadi apa yang dikatakan angkatan laut udh benar," ujar Aan Kurnia usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/9).
Kata Aan, apa yang disampaikan Sestama Bakamla Suprianto merupakan akumulasi dari seluruh kawasan Laut Natuna Utara yang juga dikenal dengan Laut China Selatan (LCS).
"Sestama saya itu (menyampaikan) akumulasi dari situasi di Laut Natuna Utara atau LCS. LCS kan luas sekali. Berbatasan dengan 5 negara. Itu banyak," terangnya.
Aan juga memastikan situasi Laut Natuna Utara dalam kondisi aman. Sehingga, tidak perlu ada kekhawatiran bagi nelayan untuk menjalankan aktifitas di laut.
"Terpenting saat ini Bakamla jamin saudara-saudara kita khususnya nelayan aman. Kemudian ESDM yang melaksanakan ekplorasi aman dan kalau ada yang melanggar akan kita tindak," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: