Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kasus Covid-19 Melandai, PWNU DKI Jakarta Usul Muktamar NU Digelar Paling Lambat Desember 2021

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 21 September 2021, 13:22 WIB
Kasus Covid-19 Melandai, PWNU DKI Jakarta Usul Muktamar NU Digelar Paling Lambat Desember 2021
Rapat gabungan digelar PWNU DKI untuk menyepakati usulan penyelenggaran Muktamar NU/RMOL
rmol news logo Menjelang Munas Nahdlatul Ulama di Jakarta, Pengurus Wilayah NU DKI menggelar rapat gabungan untuk menyepakati usulan waktu penyelanggaraan Muktamar NU di Lampung.

Dari hasal rapat gabungan itu, suara PWNU DKI bulat menginginkan agar Muktamar NU diselenggarakan tahun ini, selambatnya pada Desember 2021.

Rois Syuriah PWNU DKI, KH Muhyidin Ishak menyatakan, saat ini kondisi pandemi Covid-19 yang awalnya membuat Muktamar tertunda sudah melandai. Atas dasar itulah, PWNU DKI memandang tidak ada alasan lagi untuk menunda penyelenggaraan forum permusyawaratan tertinggi NU yang biasanya digelar 5 tahun sekali.
 
"Alasannya kondisi PPKM dan Covid sudah mulai melandai. BOR juga sudah menurun dibawah 20 persen.  Sehingga tidak ada alasan untuk menunda- nunda pelaksanaan Muktamar," kata  KH Muhyidin Ishak, dalam rapat pleno PWNU DKI Jakarta  di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jakarta Selatan, Senin (21/9).

Hadir dalam rapat tersebut Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, DR KH Syamsul Maarif. Selain itu, jajaran Wakil Rois Syuriyah; KH Nusron Wahid, Habib Ali bin Hasan Albahar, Habib Lutfi bin Ahmad Alattas, dan KH Ahmad Zahari.

Kyai Muhyidin mengungkapkan, agenda ini harusnya dilaksanakan pada tahun 2020 di bulan April silam.

"Ini sudah molor lama. Selain itu kita sudah mulai membiasakan diri hidup berdampingan dengan Covid," ungkapnya.

Dalam muktamar nanti, bisa dilaksanakan atau diselenggarakan secara offline terbatas, dengan tetap menerapkan prokes secara ketat.

Kyai Muhyidin menjelaskan, waktu pelaksanaan Muktamar NU di Jombang saat itu bersamaan dengan Muktamar Muhammadiyah di Makassar. Adapun Muhammadiyah sudah memutuskan pada bulan November tahun ini.

Soal bulan dan tanggal pelaksanaan muktamar, Kiai Muhyidin menyerahkan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Panitia Muktamar.

Adapun soal kandidat, lanjut Kyai Muhyidin, PWNU DKI Jakarta belum mengusulkan siapapun kandidat yang mau diusung, baik Ketum tanfidziyah maupun Rois Aam.

"Biarkan itu nanti. Yang penting muktamar dulu dilaksanakan pada tahun ini. Kita ikuti saran dan perintah dari kyai-kyai sepuh di Jawa Timur. Sebab kebetulan kita-kita semua ini murid dan santri dari kyai-kyai sepuh Jatim," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA