Anggia menyarankan agar pelaksanaan Muktamar NU sebaiknya digelar pada tahun 2022 mendatang. Argumentasi Anggia, kondisi pandemi virus corona baru (Covid-19) masih belum menentu.
Apalagi, kata Wakil Ketua Komisi IV DPR itu, informasi para ahli, Indonesia masih akan menghadapi potensi ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19.
"Perlu digarisbawahi bahwa pandemi saat ini belumlah usai. Ancaman potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 masih sangat mungkin terjadi," demikian kata Politisi PKB itu saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/9).
Anggia menegaskan penyelenggaraan Muktamar tahun 2022 adalah pilhan terbaik. Seluruh masyarakat kata Anggi, sembari menunggu akselerasi pelaksanaan vaksinasi di seluruh wilayah di Indonesia.
NU sebagai organisasi masyarakat terbesar harus mempertimbangkan fokus pemerintah dalam upaya memperluas jangkauan vaksinasi hingga ke seluruh nusantara.
"Fokus kita tahun ini adalah perluasan vaksinasi hingga ke pelosok daerah. Menurut saya, NU perlu mempertimbangkan fokus pemerintah tersebut, yang tentu perlu dukungan semua pihak," ujarnya.
Menurut Anggia, keselamatan warga NU, keselamatan masyarakat, dan keselamatan seluruh bangsa adalah prioritas utama yang perlu benar-benar diperhatikan.
"Kita saat ini belum bisa dikatakan berada di level aman. Sebagai orang yang lama berkecimpung di isu kesehatan, terutama di Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), saya menekankan betul pentingnya menjaga para kiai kita, terutama urgensi agar tidak melakukan mobilisasi massa saat Muktamar NU, yang pasti sangat berisiko dan riskan," ujarnya.
Sebagai pimpinan badan otonom NU, Anggia menyakini tingkat keamanan dan adanya kerumunan yang dapat ditoleransi, barulah dapat dilakukan di tahun depan. Sebab, tahun depan progres vaksinasi akan lebih signifikan dibanding saat ini.
"Selain itu, toleransi kerumunan sesuai standar protokol kesehatan, yang pasti terjadi dalam Muktamar NU, level keamanannya akan lebih tergaransi di tahun depan. Banom-banom juga akan lebih siap, baik secara teknis organisasi, psikis pengurusnya, serta kesiapan fisik dan mental secara keseluruhan," ujar Anggia.
Dalam beberaa hari ini dorongan Mukmatar NU digelar tahun ini muncul dari beberapa Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU). Terbaru, PWNU DKI Jakarta hari ini setelah menjalani pleno sepakat bahwa Mukmata diselenggarakn selambatnya akhir tahun 2021.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: